Bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh anak saat bayi lahir dan tumbuh, terutama jika sering mengalami batuk pilek atau penyakit lainnya? Sistem imun anak atau sistem kekebalan adalah kumpulan sel dan struktur biologis lain yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya yang diakibatkan oleh zat asing.
Sistem kekebalan tubuh balita dapat mengidentifikasi berbagai jenis zat asing yang memasuki tubuh, seperti infeksi, bakteri, virus, dan parasit, dan kemudian menghancurkan serta mengeliminasi mereka untuk menjaga kesehatan tubuh anak agar tetap normal.
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun berperan sebagai pertahanan untuk melawan berbagai penyakit. Ketika tubuh sehat, sistem kekebalan bekerja dengan baik. Namun, terkadang daya tahan tubuh menurun dan hal ini dapat menyebabkan balita mudah sakit.
Sebenarnya, para ibu tidak perlu khawatir jika balita sering mengalami penyakit. Seperti yang dijelaskan oleh Charles Shubin, M.D., seorang profesor pediatri di University of Maryland, ketika balita sakit, hal ini sebenarnya adalah bagian dari upaya membangun sistem perlindungan tubuh.
Shubin menambahkan bahwa setiap individu yang baru lahir tidak memiliki pengalaman untuk melindungi dirinya dari serangan virus atau penyakit. Selama masa pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh anak akan terus meningkat secara bertahap.
Karena itu, banyak dokter berpendapat bahwa bila seorang anak balita mengalami enam hingga delapan kali sakit flu, pilek, atau infeksi telinga dalam setahun, itu masih dianggap normal.
Namun demikian, para ibu juga dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan imunitas bayi, sehingga balita dapat menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Dengan mengadopsi beberapa kebiasaan sehat, imunitas anak dapat ditingkatkan. Ini tidak hanya membuat anak lebih tahan terhadap penyakit, tetapi juga membantu mereka pulih lebih cepat saat sakit.
Berikut ini 8 tips yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan imunitas balita:
Berikan ASI Secara Cukup
ASI mengandung antibodi dan sel darah putih yang dapat meningkatkan sistem imun bayi. Ini membantu mencegah infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, serta sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Selain itu, anak-anak yang diberikan ASI seringkali lebih sehat dan lebih kebal terhadap alergi karena mereka menerima antibodi pelindung dari kolostrum yang diproduksi oleh ASI sang ibu. Bayi yang diberi ASI secara eksklusif setidaknya selama enam bulan pertama kemungkinan lebih rendah mengalami risiko infeksi dan alergi.
Studi telah menunjukkan bahwa ASI dapat meningkatkan kekuatan otak bayi dan membantu melindunginya dari risiko diabetes, radang usus, serta beberapa jenis kanker di masa depan. Untuk meningkatkan antibodi pada balita atau anak-anak yang lebih besar, bisa mengonsumsi susu sapi atau susu kambing.
Jangan Melewatkan Jadwal Imunisasi
Jangan abaikan jadwal vaksinasi anak yang direkomendasikan. Vaksin sangat penting untuk membantu menjaga sistem kekebalan anak tetap prima dan siap melawan patogen berbahaya.
Vaksinasi berfungsi untuk membantu sistem kekebalan anak tetap kuat dan siap melawan patogen berbahaya seperti meningitis, polio, dan cacar air. Vaksinasi bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan anak mengenali bakteri dan virus tertentu yang kemungkinan akan dihadapi, sehingga anak akan siap melawan penyakit. Para ibu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui vaksinasi yang dibutuhkan oleh anak.
Konsumsi Lebih Banyak Sayur dan Buah
Ketika terkena serangan kuman, orang tua dapat mencoba memberikan konsumsi buah atau sayuran yang berwarna-warni. Contohnya seperti wortel, kacang panjang, jeruk, dan stroberi. Beragam jenis sayuran dan buah mengandung banyak karotenoid dan fitonutrien yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh balita, seperti yang dijelaskan oleh William Sears, M.D., penulis buku The Family Nutrition Book.
Fitonutrien memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi sebagai penangkal infeksi. Selain itu, fitonutrien juga meningkatkan produksi interferon dan antibodi yang melapisi permukaan sel, sehingga dapat menghadang virus. Hal ini dijelaskan oleh William Sears, M.D. dalam bukunya The Family Nutrition Book.
Studi menunjukkan bahwa asupan makanan yang kaya fitonutrien juga dapat melindungi anak dari penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung pada masa dewasa. Sebagai orang tua, disarankan untuk memberikan anak lima porsi buah dan sayuran setiap hari.
Berbagai jenis sayuran yang mengandung belerang seperti brokoli, kangkung, bayam, dan sayuran berdaun gelap lainnya kaya akan vitamin B yang membantu dalam proses detoksifikasi tubuh dari polusi atau paparan kimia.
Jika anak enggan atau tidak menyukai sayuran, coba sajikan dalam bentuk lain seperti dicampurkan dalam jus atau smoothie, atau dihaluskan bersama bakso atau makanan kesukaannya.
Pastikan Tidur Dengan Cukup
Tubuh yang kurang tidur membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit, tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Kekurangan tidur dapat mengurangi sel pembunuh alami yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang menyerang mikroba dan sel kanker.
Kondisi kurang tidur dapat membuat seseorang, termasuk anak-anak, lebih rentan terhadap penyakit. Kurang tidur dapat mengurangi sel pembunuh alami, yang merupakan senjata sistem kekebalan yang menyerang mikroba dan sel kanker pada tubuh orang dewasa. Berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan oleh anak? Seorang bayi membutuhkan hingga 16 jam tidur setiap hari, balita harus tidur selama 11 hingga 14 jam, dan anak prasekolah membutuhkan waktu tidur sekitar 10 hingga 13 jam. Jika anak tidak mau tidur siang, maka ajaklah mereka tidur lebih awal pada waktu tidur malam.
Kurang tidur dapat membatasi kemampuan tubuh untuk memproduksi protein yang disebut sitokin, yang membantu melawan infeksi dan mengurangi peradangan.
Mencegah Tertular Kuman
Tindakan teknis untuk mengurangi kuman tidak secara langsung meningkatkan imunitas anak, namun dapat membantu memperkuat sistem imunitas tubuhnya.
Tangan adalah sarana utama penyebaran kuman dan virus. Tangan sering terkena paparan dari menahan gagang pintu, batuk, bersin, menggunakan kamar mandi, keluar rumah, bersentuhan dengan binatang, bersalaman, dan berbagai aktivitas lainnya. Oleh karena itu, ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan.
Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit adalah dengan memastikan anak sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Meskipun terlihat sepele, ini merupakan cara yang ampuh untuk mencegah serangan penyakit. Ajarkan anak untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Jauhkan Anak Dari Asap Rokok
Sebaiknya berhenti merokok dan jauhkan dari lingkungan perokok, karena anak bisa menjadi perokok pasif. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat merusak atau membunuh sel-sel dalam tubuh.
Dalam kasus asap rokok, anak-anak lebih rentan terhadap efek berbahaya daripada orang dewasa. Anak-anak bernapas lebih cepat dan sistem detoksifikasi alami mereka belum sepenuhnya berkembang.
Asap rokok dapat meningkatkan risiko SIDS, bronkitis, infeksi telinga, dan asma pada anak. Selain itu, asap rokok juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan perkembangan saraf.
Hindari Penggunaan Antibiotik
Antibiotik sebaiknya tidak digunakan kecuali benar-benar diperlukan oleh para ibu. Hal ini disebabkan penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap obat.
Sangat tidak disarankan untuk memberikan antibiotik secara langsung kepada anak yang hanya menderita flu atau sakit tenggorokan. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat termasuk antibiotik.
Ajak Anak Aktif Berolahraga
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan jumlah sel pembunuh alami pada orang dewasa. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga dapat merasakan manfaat yang sama dengan melakukan aktivitas rutin. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak, orang tua disarankan untuk memberikan dukungan penuh dengan mengajak anak-anak mereka beraktivitas fisik secara rutin. Aktivitas di luar rumah, seperti jalan kaki, jogging bersama, bersepeda, bermain basket, dan kegiatan lainnya, dapat menjadi pilihan yang menyenangkan. Selain itu, memiliki asuransi kesehatan yang baik juga dapat memberikan perlindungan finansial bagi keluarga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan selama aktivitas fisik, memastikan anak-anak tetap aman dan sehat dalam menjalani kehidupan yang aktif.