Wabah Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa yang menakutkan dalam beberapa tahun terakhir bagi masyarakat di seluruh dunia. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa wabah tersebut bukanlah satu-satunya ancaman penyakit yang berpotensi mematikan.
Selain Covid-19, terdapat beberapa penyakit lain yang memiliki tingkat kematian yang sama-sama mengkhawatirkan. Beberapa di antaranya bahkan dapat menyebabkan kematian secara mendadak.
Sejak era 1930-an, istilah "silent killer" atau "pembunuh senyap" digunakan untuk menggambarkan penyakit-penyakit mematikan yang mengancam.
Salah satu karakteristik utama dari silent killer adalah kemampuannya untuk muncul dan memburuk secara tiba-tiba tanpa gejala yang jelas. Pada banyak kasus, penyakit-penyakit ini sulit terdeteksi pada tahap awal.
Padahal, penyakit yang masuk dalam kategori ini sangat berbahaya bahkan sering kali berakibat fatal. Penderita penyakit ini biasanya menyadari kondisinya terlambat, sehingga sudah mencapai tahap akhir.
Faktanya, diperkirakan satu dari delapan kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit silent killer. Setiap tahun, jumlah kematian akibat penyakit dalam kategori ini mencapai 6,2 juta. Terdapat beberapa penyebab umum dari silent killer, termasuk kombinasi gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya perhatian terhadap kondisi kesehatan.
Jenis-jenis silent killer
Berikut adalah lima contoh penyakit yang masuk dalam kategori silent killer:
1. Hipertensi
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes), hipertensi merupakan salah satu silent killer yang sangat berbahaya di Indonesia. Penyakit ini sering kali muncul tanpa gejala yang jelas, sehingga penderitanya sering tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kemkes, hanya 36,8% penderita hipertensi yang telah terdiagnosis. Dari jumlah tersebut, hanya 0,7% yang menjalani pengobatan.
2. Serangan Jantung Koroner
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), serangan jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat penumpukan plak pada dinding arteri. Penumpukan plak ini dapat menghambat suplai darah ke jantung dan organ tubuh lainnya. Plak tersebut biasanya terbentuk dari berbagai substansi, termasuk kolesterol, di dalam arteri, sehingga menyebabkan penyempitan aliran darah dan risiko terjadinya penyumbatan. Penyakit jantung koroner seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian utama pada pria.
3. Pembengkakkan hati
Fatty liver, yang juga dikenal sebagai pembengkakan hati, adalah kondisi di mana hati mengalami kesulitan dalam memecah lemak dan mengakibatkan penumpukan lemak dalam jaringan hati.
Penyakit ini terdiri dari dua jenis utama, yaitu alcoholic fatty liver disease (AFLD) dan non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). AFLD disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, sedangkan penyebab NAFLD masih belum diketahui dengan pasti.
4. Kanker
Kanker adalah jenis silent killer yang memiliki berbagai varian. Menurut Halodoc pada Agustus 2019, hal ini disebabkan oleh kemampuan kanker untuk menyerang organ tubuh mana pun. Penyakit ini dipicu oleh perubahan gen di dalam sel. Secara umum, terdapat dua penyebab kanker, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor keturunan, sedangkan faktor eksternal meliputi perubahan hormon, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.
5. Diabetes
Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia saat ini. Keberadaan penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit lain. Pada tahap awal, gejala diabetes seringkali sulit dideteksi. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama penyakit ini.
Mengubah gaya hidup merupakan salah satu langkah untuk mengurangi risiko terkena penyakit silent killer. Selain itu, memiliki Asuransi Kesehatan, seperti yang ditawarkan oleh IFG Life, dapat membantu meminimalisir dampak finansial yang ditimbulkan jika salah satu anggota keluarga terkena penyakit tersebut.