Beranda

/

Berita

/

Detail Berita

Hidup Sehat

Mengatasi Burnout di Era Digital

user-icon
Oliver Sebastian Hasiholan | 2025, 04 Juli
share-iconShare
Mengatasi Burnout di Era Digital

Sekarang adalah era digital, dunia sudah mulai meninggalkan cara lama yang sifatnya primitif dan cara lama bahkan disebut ketinggalan zaman. Segala sesuatu sekarang bersifat digital. Mulai dari dunia kerja, dunia pendidikan, dan bahkan untuk keperluan sehari bersama kesayangan kita.  

 

Akan tetapi, dengan kemudahan lewat bantuan digital, bukan berarti sempurna. Tetap ada tantangan atau penghambat yang kita hadapi yang justru menghambat pekerjaan kita yang ingin kita bereskan. Salah satu faktornya adalah kelelahan mata, karena terlalu lama di depan digital screen atau layar gadget, yang bahkan bisa menimbulkan sakit kepala.  

 

Bahkan jika kita tidak memberi batasan dalam menyerapkan informasi secara digital, itu akan menghilangkan konsentrasi kita oleh karena terlalu banyak pengetahuan yang kita serap tanpa memberi waktu istirahat. Terlebih lagi, meluangkan waktu secara digital dapat menimbulkan depresi pada seseorang. Terutama jika mereka secara lama menelusuri media sosial, yang dapat memicu rasa kesepian atau tidak bersyukur.  

 

Dengan kemudahan mencari informasi dan keluwesan aliran pengetahuan, yang bisa dicapai dimanapun dan kapanpun ini juga menyebabkan orang memiliki rasa FOMO (Fear of Missing Out) karena takut tertinggalkan oleh berita terbaru atau seputaran yang lagi viral di media. Jika tidak diatasi, maka akan terus menerus menggali informasi baru dengan rasa kecemasan. Kemunculan media sosial membuat segala postingan atau uploads mudah tersebar meluas, yang menciptakan informasi baru bahkan di setiap detik. Realita ini dapat memberi tekanan secara sosial pada individu karena harus terus mengejar yang terbaru.  

 

Jadinya gimana dong untuk mengatasi atau mencegah agar nggak burnout di era digital ini? simak cara-cara berikut yang dapat membantu kamu agar tetap sehat dan secara mental secure di era digital ini.  

 

 

Atur Prioritas Kepentingan Kamu 

 

Setiap hari, kamu bisa merangkai To-Do List yang dapat membantu kamu mengerjakan tugas yang lebih urgent. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari burnout karena tumpukan tugas dan jauh lebih ada waktu untuk istirahat yang cukup. Aplikasi seperti Trello atau Trasana bisa menjadi cara untuk manajemen tugas kamu, agar segala tugas bisa terlabel tergantung urgensinya.  

 

Berikan Waktu untuk Istirahat  

 

Tentunya tak kalah debat kalau istirahat menjadi cara untuk mengatasi kewalahan atau Burnout. Di setiap saat kamu lagi fokus mengerjakan suatu tugas, atau analisis informasi, sebaiknya memberi waktu untuk istirahat bahkan jika sejenak saja. Agar bisa diterapkan secara efektif, kamu bisa mengikuti Pomodoro Technique, dimana kamu akan bekerja selama 25 menit dan istirahat selama 5 menit. Teknik ini juga bisa kamu atur sendiri sesuai beban kerja atau kenyamanan kamu, asal semua kerjaan terselesaikan.  

 

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental  

 

Kesehatan fisik dan mental menjadi salah satu kunci kuat dalam mengatasi Burnout di era digital ini. Berolahraga tiap hari selama 30 menit terbukti dapat melepaskan endorfin yang dapat membuat badan jauh lebih bugar. Pola makan seimbang dan asupan yang tepat porsi juga menjadi pengaruh dalam kesehatan fisik yang bisa mengakomodasi melawan Burnout. Di saat dimana kamu merasa stres atau kewalahan, kebiasaan untuk mengatur pernapasan dapat membantu pikiranmu menjadi lebih rileks dan terkontrol. Ini bisa ditambah dengan meditasi secara rutin, yang bisa melatih mental menjadi lebih terarah.  

 

Mengenali Penanda Burnout  

 

Orang terbiasa mengabaikan tanda burnout atau bahkan tidak mengenali sama sekali gejala/penanda yang memberi tahu kalau pikiran atau badan kita akan segera menuju pada Burnout. Padahal dengan mengetahuinya kita bisa melakukan upaya secara pradini dalam upaya mencegah terjadinya Burnout. Secara fisik gejala Burnout bisa diketahui ketika seseorang mengalami insomnia, kelelahan kronis, atau sakit kepala. Secara emosional gejala bisa diketahui ketika seseorang merasa tidak semangat, cemas, atau merasa terisolasi. Sebaiknya selalu waspada terhadap gejala-gejala ini meskipun kamu dituntut oleh beban pekerjaan berat atau kebiasaan untuk menjalankan gaya hidup yang produktif yang jika tidak diawasi akan menyebabkan efek yang justru kontraproduktif.  

 

Mengadakan Puasa Digital  

 

Salah satu yang pasti sering kita gunakan di era digital ini adalah gadget atau smartphone dimana kita suka melibatkan diri dalam aktivitas media sosial. Tanpa disadari, ini mempengaruhi kesehatan mental kita secara negatif. Meskipun kita ada tuntutan untuk secara aktif menelusuri media sosial untuk mengetahui viralitas yang baru, tidak ada manfaatnya jika kita tidak membatasi diri karena dapat menurunkan kesehatan kamu secara mental. Terutama jika terlalu lama melihat postingan orang lain yang dapat menciptakan rasa kesepian atau kecemasan. Saat mengadakan puasa ini bukan berarti absen dari kegiatan, kamu masih bisa melaksanakan kegiatan lain seperti membuka aplikasi lain yang jauh lebih selektif seperti YouTube atau berita seperti Detik. Akan tetapi jika kamu berasa mata kelelahan atau mulai merasakan kepala pusing, sebaiknya berpindah ke aktivitas lain yang tidak bersifat digital seperti olahraga atau meditasi.  

 

Penutup  

 

Secara kesimpulan, era digital ini mendorong kita sebagai individu untuk mengerjakan segala sesuatu dengan alat teknologi yang ada seperti gadgets. Meskipun ini memudahkan kehidupan kerja maupun kehidupan pribadi kita, sebaiknya kita mempunyai kesadaran diri untuk membatasi waktu di hadapan layar digital demi kesehatan fisik dan mental kita.  

 

 

Berita Terbaru
Mengatasi Burnout di Era Digital
Asuransi
4 Tujuan Asuransi yang Perlu Dipahami
Asuransi adalah perjanjian antara nasabah dengan perusahaan asuransi. Dalam perjanjian tersebut berisi pernyataan bahwa perusahaan asuransi bersedia menanggung kerugian yang dialami oleh nasabah di kemudian hari. Produk asuransi kini sudah semakin beragam. Walaupun demikian, secara umum tujuan asuransi sama. Bagi Anda yang ingin membeli produk asuransi, pastikan telah memahami tujuan dari produk perlindungan diri ini. Apa sajakah tujuan dari asuransi? Simak penjelasannya berikut ini. Tujuan Asuransi yang Penting Diketahui 1. Pengalihan Risiko Tujuan asuransi yang pertama yaitu untuk mengalihkan risiko. Secara alami, saat kita menyadari ada bahaya terhadap benda atau jiwa, maka kita akan mencari perlindungan. Jika suatu hari bahaya tersebut benar terjadi, maka kita bisa mengalami kerugian dan menanggung beban atas kerugian tersebut yang mungkin di luar kemampuan. Oleh sebab itu, tujuan dari asuransi ini yaitu untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko finansial tersebut. Jadi, saat nasabah mengalami beban yang menyebabkan kerugian, maka perusahaan asuransi yang akan mengalihkan risiko dari tertanggung (nasabah). Pengalihan risiko dimulai ketika pembayaran premi dari nasabah ke perusahaan asuransi. Apabila saat berakhirnya jangka waktu asuransi, nasabah tidak melakukan klaim, maka akumulasi premi akan menjadi keuntungan untuk perusahaan asuransi. 2. Mengganti Kerugian Tujuan lain dari produk asuransi yaitu untuk mengganti kerugian yang dialami oleh nasabah. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh perusahaan asuransi apabila nasabah mengalami kejadian yang merugikan. Ganti rugi yang diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak. 3. Pembayar Santunan Selain melakukan ganti rugi, asuransi juga bisa memberikan perlindungan berbentuk santunan. Pemberian santunan ini diberikan saat terjadi kerugian yang menyebabkan tertanggung meninggal dunia. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan asuransi akan memberikan santunan kepada ahli waris yang sudah ditunjuk tertanggung. Jumlah santunan yang diberikan sesuai dengan isi polis yang sudah disetujui Fungsi Asuransi Selain empat tujuan di atas, nasabah asuransi juga perlu memahami beberapa fungsi dari produk asuransi. Adapun tiga fungsi asuransi, sebagai berikut: 1. Mengalihkan Risiko Fungsi asuransi yang pertama yaitu mengalihkan risiko. Artinya, jika terjadi sebuah risiko yang dialami nasabah, maka risiko tersebut akan dialihkan ke perusahaan asuransi. 2. Menghimpun Dana Fungsi asuransi lainnya yaitu menghimpun dana. Dalam hal ini, perusahaan asuransi akan mengumpulkan dana dari nasabah. Kemudian dana tersebut akan dikelola dan digunakan untuk membayar ganti rugi saat nasabah mengalami kerugian. 3. Menyeimbangkan Premi Selain mengumpulkan dana, perusahaan asuransi juga menyeimbangkan premi dengan risiko yang ditanggung oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian, kedua belah pihak (nasabah dan perusahaan asuransi) tidak merasa dirugikan atas perjanjian tersebut. IFG Life memberikan solusi untuk beragam kebutuhan Anda dalam memilih asuransi yang sesuai, informasi lengkap: https://ifg-life.id/
Mengatasi Burnout di Era Digital
Asuransi
Mari Mengenal Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Beberapa tahun terakhir, ekonomi syariah di Indonesia berkembang pesat. Perkembangan ini juga berdampak pada dunia asuransi, yang kini menghadirkan pilihan produk berbasis syariah di samping asuransi konvensional. Nah, biar nggak bingung memilih, mari kita bahas apa sih perbedaan utama keduanya. Sekilas tentang Asuransi Syariah: Asuransi syariah adalah produk perlindungan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah Islam. Intinya, peserta asuransi saling membantu dan berbagi risiko melalui kumpulan dana bersama (tabarru). Dana ini kemudian dikelola oleh perusahaan asuransi sesuai aturan syariah. Sederhananya, jika ada peserta yang mengalami musibah, maka klaim dibayarkan dari dana gotong royong tersebut. Perusahaan asuransi di sini berperan sebagai pengelola, bukan pemilik dana. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional Walaupun sama-sama memberikan perlindungan finansial, ada beberapa perbedaan mendasar antara asuransi syariah dan konvensional: 1. Prinsip dasar Konvensional: menggunakan prinsip risk transfer, yaitu risiko nasabah sepenuhnya dipindahkan ke perusahaan asuransi. Syariah: menggunakan prinsip tolong-menolong (ta’awun), di mana risiko ditanggung bersama oleh seluruh peserta melalui dana tabarru. 2. Jenis perjanjian Konvensional: perjanjian berbentuk akad jual beli (tabaduli) antara nasabah dan perusahaan. Syariah: perjanjian berbentuk akad kebajikan (tabarru), sehingga orientasinya lebih pada saling membantu, bukan semata keuntungan. 3. Kepemilikan dana Konvensional: dana premi menjadi milik perusahaan, sesuai kesepakatan dalam polis. Syariah: dana premi bersifat kolektif, tetap milik peserta, dan dikelola oleh perusahaan secara transparan. 4. Pengelolaan dana Konvensional: dana dikelola perusahaan sesuai perjanjian dan boleh digunakan untuk berbagai instrumen investasi. Syariah: dana hanya dikelola pada instrumen yang sesuai syariah, dan perusahaan tidak memiliki hak milik atas dana. 5. Pembayaran klaim Konvensional: klaim dibayar dari dana perusahaan. Syariah: klaim dibayar dari dana tabarru (kumpulan dana gotong royong peserta). Baik asuransi syariah maupun konvensional sama-sama bertujuan melindungi dari risiko finansial yang tak terduga. Perbedaan utamanya ada pada prinsip, akad, dan cara pengelolaan dana. Jika Anda mengutamakan sistem berbasis syariah yang transparan dan gotong royong, maka asuransi syariah bisa menjadi pilihan. Namun, jika mencari sistem yang lebih umum dan sudah lama dikenal, asuransi konvensional juga tetap relevan. Pada akhirnya, pilihlah produk asuransi sesuai kebutuhan, kenyamanan, dan prinsip yang Anda pegang.
Mengatasi Burnout di Era Digital
Korporasi
Menginspirasi Lewat Prestasi: Kisah Devi Sri Maryati, Tenaga Pemasar IFG Life di Ajang TAA AAJI 2025
IFG Life bangga memiliki tenaga pemasar yang tidak hanya berdedikasi, tetapi juga mampu meraih prestasi di tingkat industri. Salah satunya adalah Devi Sri Maryati, tenaga pemasar IFG Life yang berhasil menorehkan pencapaian gemilang dalam kompetisi AAJI TAA (Top Agent Award). Kisah perjuangan dan konsistensinya menjadi bukti nyata bahwa profesi tenaga pemasar IFG Life dapat membuka peluang besar, baik dalam hal fleksibilitas waktu maupun pencapaian finansial. Perjalanan kariernya di IFG Life menjadi cerita inspiratif. Berikut adalah pengalaman yang dibagikan langsung oleh Ibu Devi: "Menjadi mitra pemasar produk IFG Life adalah pilihan yang tepat bagi saya karena profesi in memberikan fleksibilitas waktu. Selama empat tahun bergabung saya bersyukur dapat memberikan fleksibelitas. Waktu sekaligus memberikan yang terbaik bagi keluarga dan mendapatkan income yang bagus. Selain itu saya bisa mencapai kontes trip baik domestic maupun mancanegara". Kisah Ibu Devi menginspirasi bahwa menjadi tenaga pemasar IFG Life bukan sekadar profesi, tetapi juga perjalanan penuh peluang untuk menggapai impian. Dengan komitmen, semangat, dan dukungan dari IFG Life, setiap tenaga pemasar memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, meraih prestasi, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi keluarga dan masyarakat. Untuk mengetahui daftar lengkap agen resmi IFG Life, kunjungi: Korporasi IFG Life | Tenaga Pemasar Resmi IFG Life
comment-icon
0 Komentar
profile-icon

Belum ada komentar...
Kamu mungkin juga suka berita ini
thumbnail-article
Asuransi
2025, 29 September
4 Tujuan Asuransi yang Perlu Dipahami
Asuransi adalah perjanjian antara nasabah dengan perusahaan asuransi. Dalam perjanjian tersebut berisi pernyataan bahwa perusahaan asuransi bersedia menanggung kerugian yang dialami oleh nasabah di kemudian hari. Produk asuransi kini sudah semakin beragam. Walaupun demikian, secara umum tujuan asuransi sama. Bagi Anda yang ingin membeli produk asuransi, pastikan telah memahami tujuan dari produk perlindungan diri ini. Apa sajakah tujuan dari asuransi? Simak penjelasannya berikut ini. Tujuan Asuransi yang Penting Diketahui 1. Pengalihan Risiko Tujuan asuransi yang pertama yaitu untuk mengalihkan risiko. Secara alami, saat kita menyadari ada bahaya terhadap benda atau jiwa, maka kita akan mencari perlindungan. Jika suatu hari bahaya tersebut benar terjadi, maka kita bisa mengalami kerugian dan menanggung beban atas kerugian tersebut yang mungkin di luar kemampuan. Oleh sebab itu, tujuan dari asuransi ini yaitu untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko finansial tersebut. Jadi, saat nasabah mengalami beban yang menyebabkan kerugian, maka perusahaan asuransi yang akan mengalihkan risiko dari tertanggung (nasabah). Pengalihan risiko dimulai ketika pembayaran premi dari nasabah ke perusahaan asuransi. Apabila saat berakhirnya jangka waktu asuransi, nasabah tidak melakukan klaim, maka akumulasi premi akan menjadi keuntungan untuk perusahaan asuransi. 2. Mengganti Kerugian Tujuan lain dari produk asuransi yaitu untuk mengganti kerugian yang dialami oleh nasabah. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh perusahaan asuransi apabila nasabah mengalami kejadian yang merugikan. Ganti rugi yang diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak. 3. Pembayar Santunan Selain melakukan ganti rugi, asuransi juga bisa memberikan perlindungan berbentuk santunan. Pemberian santunan ini diberikan saat terjadi kerugian yang menyebabkan tertanggung meninggal dunia. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan asuransi akan memberikan santunan kepada ahli waris yang sudah ditunjuk tertanggung. Jumlah santunan yang diberikan sesuai dengan isi polis yang sudah disetujui Fungsi Asuransi Selain empat tujuan di atas, nasabah asuransi juga perlu memahami beberapa fungsi dari produk asuransi. Adapun tiga fungsi asuransi, sebagai berikut: 1. Mengalihkan Risiko Fungsi asuransi yang pertama yaitu mengalihkan risiko. Artinya, jika terjadi sebuah risiko yang dialami nasabah, maka risiko tersebut akan dialihkan ke perusahaan asuransi. 2. Menghimpun Dana Fungsi asuransi lainnya yaitu menghimpun dana. Dalam hal ini, perusahaan asuransi akan mengumpulkan dana dari nasabah. Kemudian dana tersebut akan dikelola dan digunakan untuk membayar ganti rugi saat nasabah mengalami kerugian. 3. Menyeimbangkan Premi Selain mengumpulkan dana, perusahaan asuransi juga menyeimbangkan premi dengan risiko yang ditanggung oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian, kedua belah pihak (nasabah dan perusahaan asuransi) tidak merasa dirugikan atas perjanjian tersebut. IFG Life memberikan solusi untuk beragam kebutuhan Anda dalam memilih asuransi yang sesuai, informasi lengkap: https://ifg-life.id/
thumbnail-article
Asuransi
2025, 24 September
Mari Mengenal Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Beberapa tahun terakhir, ekonomi syariah di Indonesia berkembang pesat. Perkembangan ini juga berdampak pada dunia asuransi, yang kini menghadirkan pilihan produk berbasis syariah di samping asuransi konvensional. Nah, biar nggak bingung memilih, mari kita bahas apa sih perbedaan utama keduanya. Sekilas tentang Asuransi Syariah: Asuransi syariah adalah produk perlindungan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah Islam. Intinya, peserta asuransi saling membantu dan berbagi risiko melalui kumpulan dana bersama (tabarru). Dana ini kemudian dikelola oleh perusahaan asuransi sesuai aturan syariah. Sederhananya, jika ada peserta yang mengalami musibah, maka klaim dibayarkan dari dana gotong royong tersebut. Perusahaan asuransi di sini berperan sebagai pengelola, bukan pemilik dana. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional Walaupun sama-sama memberikan perlindungan finansial, ada beberapa perbedaan mendasar antara asuransi syariah dan konvensional: 1. Prinsip dasar Konvensional: menggunakan prinsip risk transfer, yaitu risiko nasabah sepenuhnya dipindahkan ke perusahaan asuransi. Syariah: menggunakan prinsip tolong-menolong (ta’awun), di mana risiko ditanggung bersama oleh seluruh peserta melalui dana tabarru. 2. Jenis perjanjian Konvensional: perjanjian berbentuk akad jual beli (tabaduli) antara nasabah dan perusahaan. Syariah: perjanjian berbentuk akad kebajikan (tabarru), sehingga orientasinya lebih pada saling membantu, bukan semata keuntungan. 3. Kepemilikan dana Konvensional: dana premi menjadi milik perusahaan, sesuai kesepakatan dalam polis. Syariah: dana premi bersifat kolektif, tetap milik peserta, dan dikelola oleh perusahaan secara transparan. 4. Pengelolaan dana Konvensional: dana dikelola perusahaan sesuai perjanjian dan boleh digunakan untuk berbagai instrumen investasi. Syariah: dana hanya dikelola pada instrumen yang sesuai syariah, dan perusahaan tidak memiliki hak milik atas dana. 5. Pembayaran klaim Konvensional: klaim dibayar dari dana perusahaan. Syariah: klaim dibayar dari dana tabarru (kumpulan dana gotong royong peserta). Baik asuransi syariah maupun konvensional sama-sama bertujuan melindungi dari risiko finansial yang tak terduga. Perbedaan utamanya ada pada prinsip, akad, dan cara pengelolaan dana. Jika Anda mengutamakan sistem berbasis syariah yang transparan dan gotong royong, maka asuransi syariah bisa menjadi pilihan. Namun, jika mencari sistem yang lebih umum dan sudah lama dikenal, asuransi konvensional juga tetap relevan. Pada akhirnya, pilihlah produk asuransi sesuai kebutuhan, kenyamanan, dan prinsip yang Anda pegang.
thumbnail-article
Korporasi
2025, 19 September
Menginspirasi Lewat Prestasi: Kisah Devi Sri Maryati, Tenaga Pemasar IFG Life di Ajang TAA AAJI 2025
IFG Life bangga memiliki tenaga pemasar yang tidak hanya berdedikasi, tetapi juga mampu meraih prestasi di tingkat industri. Salah satunya adalah Devi Sri Maryati, tenaga pemasar IFG Life yang berhasil menorehkan pencapaian gemilang dalam kompetisi AAJI TAA (Top Agent Award). Kisah perjuangan dan konsistensinya menjadi bukti nyata bahwa profesi tenaga pemasar IFG Life dapat membuka peluang besar, baik dalam hal fleksibilitas waktu maupun pencapaian finansial. Perjalanan kariernya di IFG Life menjadi cerita inspiratif. Berikut adalah pengalaman yang dibagikan langsung oleh Ibu Devi: "Menjadi mitra pemasar produk IFG Life adalah pilihan yang tepat bagi saya karena profesi in memberikan fleksibilitas waktu. Selama empat tahun bergabung saya bersyukur dapat memberikan fleksibelitas. Waktu sekaligus memberikan yang terbaik bagi keluarga dan mendapatkan income yang bagus. Selain itu saya bisa mencapai kontes trip baik domestic maupun mancanegara". Kisah Ibu Devi menginspirasi bahwa menjadi tenaga pemasar IFG Life bukan sekadar profesi, tetapi juga perjalanan penuh peluang untuk menggapai impian. Dengan komitmen, semangat, dan dukungan dari IFG Life, setiap tenaga pemasar memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, meraih prestasi, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi keluarga dan masyarakat. Untuk mengetahui daftar lengkap agen resmi IFG Life, kunjungi: Korporasi IFG Life | Tenaga Pemasar Resmi IFG Life
thumbnail-article
Korporasi
2025, 10 September
Pastikan Interaksi Anda Bersama Tenaga Pemasar Resmi IFG Life
Dalam dunia asuransi, kepercayaan adalah fondasi utama. Setiap keputusan yang diambil bukan hanya menyangkut perlindungan diri sendiri, tetapi juga masa depan keluarga yang kita cintai. Karena itu, IFG Life berkomitmen untuk selalu menghadirkan layanan yang aman, terpercaya, dan transparan bagi setiap nasabah. Salah satu cara menjaga kepercayaan ini adalah dengan memastikan bahwa seluruh interaksi, baik terkait produk maupun layanan, dilakukan hanya melalui Tenaga Pemasar Resmi IFG Life . Dengan demikian, Anda tidak hanya mendapatkan informasi yang tepat, tetapi juga jaminan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan standar dan ketentuan perusahaan. Mengapa Harus Tenaga Pemasar Resmi IFG Life? Tenaga Pemasar Resmi memiliki peran penting dalam perjalanan berasuransi Anda. Mereka hadir untuk: · Menyampaikan informasi produk dengan jelas, transparan, dan akurat · Memberikan pendampingan profesional mulai dari tahap awal hingga pengelolaan polis berjalan · Membantu Anda memahami manfaat dan risiko dengan bahasa yang sederhana · Memastikan setiap proses sesuai dengan regulasi dan standar layanan perusahaan Dengan kehadiran mereka, Anda tidak perlu khawatir akan adanya informasi yang menyesatkan, prosedur yang tidak sesuai, atau praktik yang berpotensi merugikan. Bentuk Komitmen Transparansi IFG Life Sebagai wujud keterbukaan, IFG Life secara berkala mengumumkan daftar nama dan kode Tenaga Pemasar Resmi yang aktif dan terdaftar. Informasi ini penting agar Anda dapat memastikan siapa yang mendampingi dalam setiap keputusan finansial. Dengan begitu, interaksi yang terjalin selalu aman, terlindungi, dan memberikan kenyamanan penuh. Keputusan Finansial Lebih Terarah Kami percaya, bersama Tenaga Pemasar Resmi IFG Life, setiap keputusan finansial Anda akan semakin terarah dan penuh keyakinan. Tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga mendukung tercapainya tujuan keuangan jangka panjang yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun keluarga. IFG Life memahami bahwa memilih asuransi bukan sekadar membeli produk, melainkan menyiapkan fondasi masa depan. Oleh karena itu, kami hadir untuk memastikan setiap langkah Anda lebih pasti, lebih aman, dan lebih bermakna. Informasi lengkap seputar agen resmi IFG Life di sini: Korporasi IFG Life | Tenaga Pemasar Resmi IFG Life
person
download background
#BantuJagaMasaDepanDownloadOneSekarang
download one by ifg on google playdownload one by ifg on app store
Disclaimer
Instagram
X
Youtube
Facebook
Linkedin
TikTok
certification CBQA
certification TUV
Instagram
X
Youtube
Facebook
Linkedin
TikTok
certification CBQA
certification TUV
Copyright © 2023-2025 IFG Life