Makanan dikatakan sehat jika mengandung unsur gizi yang seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Konsumsi makanan dengan kandungan gizi yang seimbang penting untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita. Nutrisi yang seimbang ini, ketika dikombinasikan dengan aktivitas fisik yang rutin dan berat badan yang ideal, akan membantu menjaga kualitas hidup yang sehat. Mari mulai perhatikan asupan gizi seimbang yang diperlukan dalam pola makan kita.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan dalam PMK No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan bagi masyarakat Indonesia. Menurut peraturan ini, makanan yang bergizi yang diperlukan oleh masyarakat harus mengandung delapan unsur utama, yaitu:
· Energi
· Protein
· Lemak
· Karbohidrat
· Serat
· Air
· Vitamin
· Mineral
Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Dalam Makanan
Pemerintah telah mendukung upaya pencegahan stunting pada anak usia dini dan obesitas pada masyarakat dewasa. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar untuk usianya. Kondisi ini dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan risiko penyakit di kemudian hari.
Obesitas, di sisi lain, adalah kondisi kelebihan berat badan yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko stroke. Untuk mencegah stunting dan obesitas, penting bagi kita untuk memperhatikan asupan gizi seimbang yang kita konsumsi. Mengonsumsi makanan tanpa memperhatikan angka kecukupan gizi dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak tepat, sehingga menyebabkan peningkatan berat badan. Berikut ini adalah beberapa panduan yang dapat diikuti untuk memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
1. Konsumsi Karbohidrat Dengan Indeks Glikemik Rendah
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi tubuh untuk menjalankan berbagai aktivitas. Setiap gram karbohidrat menghasilkan sekitar 4 kalori energi. Kebutuhan energi rata-rata manusia berkisar antara 1.200-2.000 kalori per hari. Dalam jumlah tersebut, disarankan agar karbohidrat menyumbang sekitar 45%-60% dari total kebutuhan kalori harian.
Namun, secara umum, masyarakat Indonesia cenderung mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah 70%-80% dari total kebutuhan kalori. Kelebihan karbohidrat ini akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh. Selain itu, indeks glikemik (IG) dari karbohidrat dapat mempengaruhi tingkat gula darah. Oleh karena itu, penting untuk mengkonsumsi beragam jenis karbohidrat guna mengendalikan IG.
Karbohidrat dengan IG rendah memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan. Sebaliknya, karbohidrat dengan IG tinggi cenderung membuat cepat merasa lapar. Contoh karbohidrat dengan IG tinggi meliputi nasi, roti, jagung, dan kentang, sementara karbohidrat dengan IG rendah antara lain gandum dan beras merah.
2. Konsumsi Lauk Pauk Berprotein Tinggi
Protein memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan tubuh, penyembuhan luka, regenerasi sel, produksi enzim, hormon, dan sebagai sumber energi. Kementerian Kesehatan merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi 2-3 porsi sumber protein nabati dan 2-3 porsi sumber protein hewani setiap hari.
Protein nabati dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, sementara protein hewani terdapat dalam daging, susu, dan telur. Kebutuhan protein tubuh sekitar 1/6 dari berat badan. Untuk memperoleh protein secara optimal, disarankan untuk menghindari memasak dengan suhu tinggi dan menggunakan banyak minyak. Sebaliknya, pengolahan protein dengan cara memanggang dan mengukus lebih disarankan karena dapat mempertahankan kualitas protein yang ada.
3. Makan Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan
Vitamin dan mineral memiliki peran penting dalam mengatur dan mendukung berbagai proses dalam tubuh, termasuk pembentukan energi dan fungsi kognitif. Selain itu, vitamin dan mineral juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh. Sumber yang kaya akan vitamin dan mineral dapat ditemukan pada sayuran dan buah-buahan.
Kedua jenis makanan ini juga mengandung serat yang bermanfaat untuk memperlancar metabolisme tubuh. Kementerian Kesehatan merekomendasikan mengkonsumsi 2-3 porsi sayuran dan 3-5 porsi buah-buahan setiap hari. Satu porsi buah umumnya mengandung sekitar 40 kalori. Penting juga untuk mencuci sayuran dan buah dengan bersih guna menghilangkan bahan kimia yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
4. Batasi Asupan Lemak, Minyak dan Gula
Lemak memiliki peran penting sebagai sumber energi cadangan dan melindungi organ tubuh. Ada dua jenis lemak, yaitu lemak baik dan lemak jahat. Lemak baik, atau lemak tak jenuh (unsaturated fat), dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan salmon, dan alpukat.
Kandungan asam omega-3 dalam lemak tak jenuh membantu menjaga kesehatan jantung. Sementara itu, lemak jahat terdiri dari lemak jenuh (saturated fat) dan lemak trans (trans fat), yang dapat ditemukan dalam daging, jeroan, dan makanan yang digoreng. Lemak jahat dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL) dalam darah.
Penting untuk menjaga keseimbangan asupan lemak agar menjaga kesehatan kulit, rambut, suhu tubuh, serta melarutkan vitamin dan mendukung metabolisme tubuh. Setiap gram lemak menghasilkan sekitar 9 kalori. Disarankan agar lemak menyumbang sekitar 20%-30% dari total kebutuhan kalori harian. Selain itu, kamu perlu membatasi konsumsi makanan manis dengan takaran maksimal 4 sendok makan per hari, konsumsi garam dengan takaran maksimal 1 sendok teh per hari, dan minyak dengan takaran maksimal 5 sendok makan per hari.
5. Minum Air Putih yang Cukup
Setiap individu memiliki kebutuhan cairan yang berbeda. Untuk orang dewasa, disarankan mengonsumsi sekitar delapan gelas ukuran 230 ml air putih per hari, atau setara dengan 2 liter secara total. Selain air putih, cairan juga dapat diperoleh melalui makanan dan minuman, yang dapat memenuhi sekitar 20% kebutuhan asupan cairan tubuh. Beberapa makanan, seperti bayam dan semangka, mengandung tinggi air hingga 90%.
6. Konsumsi Serat yang Cukup
Serat merupakan komponen penting dalam pencernaan tubuh. Makanan yang kaya serat umumnya terdapat dalam buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan sereal. Contohnya, beberapa buah yang mengandung serat tinggi antara lain papaya, sirsak, apel, dan jeruk. Sedangkan sayuran yang kaya serat meliputi kacang panjang, wortel, tauge, dan kangkung, di mana setiap 100 gram sayuran ini mengandung sekitar 2-5 gram serat. Selain itu, kacang-kacangan dan sereal juga mengandung serat tinggi, dengan kisaran 4-10 gram serat per 100 gramnya.
Kesimpulan
Semoga sekarang Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang asupan makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Selain mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang telah disebutkan di atas, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat dengan tidur yang cukup dan rutin berolahraga. Dewasa umumnya membutuhkan tidur selama 7-9 jam setiap hari. Untuk menjaga kebugaran tubuh, disarankan untuk berusaha berolahraga atau melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.