Baru-baru ini, beberapa wilayah di Asia, termasuk Indonesia, sedang dilanda cuaca panas yang sangat ekstrem. Suhu panas yang ekstrim ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Penyakit-penyakit tertentu menjadi lebih mudah muncul saat cuaca sangat panas, oleh karena itu penting untuk waspada dan melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari kemungkinan buruk di masa depan.
Sampai Kapan Cuaca Panas Ekstrem Terjadi di Indonesia?
Setiap tahunnya, suhu udara cenderung meningkat pada periode yang sama. Fenomena ini berlangsung secara rutin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Pada bulan April dan Mei, suhu udara sedikit meningkat dan mencapai puncaknya pada bulan Oktober.
Meskipun terjadi siklus tahunan di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Pulau Jawa, suhu udara cenderung konstan sekitar 30°C sepanjang tahun karena Indonesia merupakan negara tropis.
Penyakit yang Biasa Muncul Saat Cuaca Panas Ekstrem
Beberapa penyakit cenderung muncul saat cuaca panas ekstrem seperti yang sedang terjadi sekarang, dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Bisnis.
1. Dehidrasi
Tubuh dapat mengalami dehidrasi saat kehilangan lebih banyak cairan dari yang masuk ke dalam tubuh. Di bawah suhu panas yang tinggi, tubuh akan menghasilkan lebih banyak keringat sebagai cara untuk mengatur suhu tubuh.
Kekurangan cairan dalam tubuh, atau dehidrasi, terjadi ketika jumlah cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak daripada cairan yang masuk. Pada cuaca panas, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Jika kita tidak minum cukup banyak air untuk mengganti cairan yang hilang, tubuh kita dapat mengalami dehidrasi. Beberapa gejala dehidrasi termasuk bibir dan mulut kering, sakit kepala, dan pusing. Untuk mencegah dehidrasi, disarankan untuk minum cukup air putih setiap hari, minimal delapan gelas.
2. Migrain
Berada dalam cuaca panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan migrain atau sakit kepala sebelah. Gejala yang timbul biasanya dirasakan sebagai nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau belakang kepala.
3. Heatstroke
Cuaca panas ekstrem bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas, yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur suhu tubuhnya. Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lelah, dan mual, serta dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital jika tidak segera diatasi.
Saat mengalami heatstroke, suhu tubuh dapat meningkat secara drastis dalam waktu singkat, hingga mencapai 41°C dalam waktu 10 hingga 15 menit. Tubuh tidak dapat lagi mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.
Heatstroke dapat menyebabkan kulit panas dan kering, sakit kepala, mual, dan kejang. Gejala yang serius meliputi kebingungan, kesulitan bernapas, dan kehilangan kesadaran. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, heatstroke dapat mengancam nyawa.
4. Heat cramps atau kram panas
Heat cramps adalah kondisi ketika otot-otot tubuh mengalami ketegangan atau kontraksi saat terpapar suhu tubuh yang tinggi. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang melakukan aktivitas fisik di bawah sinar matahari yang terik dan kehilangan garam serta mineral penting melalui keringat.
Heat cramps bisa menyebabkan kram otot, nyeri pada perut, kaki, atau lengan, serta meningkatkan risiko kanker kulit karena kulit terbakar sinar matahari. Hal ini disebabkan oleh kehilangan garam dan mineral penting melalui keringat akibat aktivitas fisik di bawah sinar matahari yang terik.
5. Kulit kering dan iritasi
Kulit kering dan iritasi adalah penyakit lain yang perlu diwaspadai. Pada cuaca panas yang membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat, kulit dapat kehilangan kelembaban dan menjadi kering.
Beberapa Tips Menghadapi Cuaca Ekstrim
Dalam menghadapi cuaca panas yang ekstrem, penting untuk melakukan tindakan pencegahan demi menjaga kesehatan tubuh. Berikut beberapa tindakan yang disarankan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammad Syahril:
- Minum air yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Jangan menunggu sampai merasa haus.
- Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
- Hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Gunakan topi atau payung.
- Pakailah pakaian yang berbahan ringan dan longgar.
- Hindari mengenakan pakaian berwarna gelap yang dapat menyerap panas.
- Cari tempat teduh selama jam 11 pagi hingga 3 sore.
- Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan yang terparkir dengan jendela terbuka atau tertutup.
- Gunakan sunscreen minimal SPF 30 pada kulit yang tidak tertutup pakaian sebelum keluar rumah.
- Bawa botol semprot air dingin di dalam kendaraan.
Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk mendinginkan tubuh dengan kain basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta minum banyak air. Jika gejala masih berlanjut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Salah satu cara untuk mengantisipasi dampak negatif cuaca panas ekstrem di Indonesia adalah dengan menjaga kesehatan secara rutin. Selain itu, dapat pula menggunakan asuransi kesehatan yang lengkap seperti yang ditawarkan oleh IFG Life agar Anda bisa menjalani rutinitas tanpa perasaan was-was.