Apakah Anda seorang individu yang memperhatikan perubahan dalam kesehatan mental sendiri dan orang-orang terdekat saat bekerja dari rumah selama masa pandemi ini? Meskipun work from home (WFH) menawarkan banyak kenyamanan, tidak dapat disangkal bahwa bekerja dari rumah juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Bagi beberapa orang, bekerja dari rumah memiliki banyak keuntungan dan daya tarik, seperti tidak ada aturan berpakaian yang kaku, menghemat waktu dalam perjalanan ke dan dari kantor, dan memberikan kebebasan untuk memilih tempat kerja.
Namun, pada kenyataannya, bekerja dari rumah juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of Occupational and Environmental Medicine pada Maret 2021, melibatkan 988 responden yang menjawab kuesioner antara April 2020 hingga Juni 2020.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan work from home (WFH) berhubungan dengan penurunan status kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan, serta meningkatnya jumlah masalah kesehatan fisik dan mental yang baru muncul. Sekitar dua pertiga dari responden melaporkan adanya satu atau lebih masalah kesehatan fisik baru, sementara hampir tiga perempat dari mereka mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental baru.
Dalam sebuah penelitian lain yang berjudul "Impact of COVID-19 on mental health and quality of life: Is there any effect?" yang dipublikasikan oleh PLoS ONE, melalui survei berbasis web yang dilakukan di 18 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk Aljazair, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Republik Yaman, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Uni Emirat Arab, ditemukan bahwa sekitar 40% dari peserta melaporkan peningkatan stres yang disebabkan oleh pekerjaan selama pandemi.
Selain itu, 45,3% peserta merasakan peningkatan tingkat stres akibat masalah keuangan, dan 60,3% peserta mengalami peningkatan stres karena bekerja dari rumah selama pandemi.
Apa yang sebenarnya membuat para pekerja merasa cemas dan stres ketika bekerja dari rumah? Salah satu faktor utama yang sering dialami oleh para pekerja adalah kurangnya struktur waktu yang teratur. Selain itu, ada juga tantangan lain yang harus dihadapi, seperti menghabiskan waktu kerja di rumah bersama pasangan, anak-anak, atau orang tua yang sudah lanjut usia. Hal ini berarti adanya lebih banyak gangguan atau distraksi selama bekerja di rumah yang dapat menyebabkan tingkat stres meningkat.
Tips Atasi stres agar tidak cemas selama bekerja di rumah
Apabila kamu merasa tingkat stresmu semakin meningkat, saatnya mengatasi hal tersebut dengan baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kamu ikuti untuk meningkatkan kesehatan mental saat bekerja dari rumah:
1. Pertahankan Rutinitas Pagi
Mari kita angkat tangan jika selama bekerja dari rumah, sering kali kita bangun dari tempat tidur hanya 10 hingga 15 menit sebelum meeting pagi! Kebiasaan terburu-buru seperti ini dapat menjadi salah satu pemicu stres.
Pertama, kita akan merasa terburu-buru karena waktu terasa terus mengejar. Kedua, kita akan melewatkan banyak rutinitas pagi yang seharusnya membantu tubuh dan pikiran kita siap menghadapi aktivitas.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga rutinitas pagi yang biasa kita lakukan saat pergi ke kantor. Misalnya, bangun tepat waktu, mandi, berpakaian, dan sarapan pagi yang memberi energi bagi tubuh dan memenuhi kebutuhan cairan sepanjang hari.
Rutinitas pagi ini akan membantu menjaga jam biologis tubuh kita tetap teratur. Dengan demikian, otak kita dapat fokus saat bekerja dari rumah dan membantu kita merasa nyaman.
2. Self Care Dengan Teratur, Tidak Saat Stres Saja
Bagi sebagian besar orang, kehidupan kantor yang dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 sore menciptakan jadwal yang terstruktur, mulai dari saat tiba di kantor, menyelesaikan pekerjaan, hingga pulang.
Namun, ketika bekerja dari rumah, struktur tersebut bergantung pada diri sendiri. Jika tidak memiliki jadwal yang teratur, dampaknya seringkali sulit mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta mengalokasikan waktu untuk perawatan diri. Ketidakseimbangan ini akhirnya dapat menyebabkan kecemasan dan stres.
Oleh karena itu, saat bekerja dari rumah, penting untuk secara teratur memprioritaskan perawatan diri, bukan hanya ketika merasa stres. Melakukan self-care ini membantu menjaga koneksi dengan diri sendiri dan lebih memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan kerja.
Sisihkan waktu untuk mengetahui cara terbaik menjaga diri dan memenuhi kebutuhanmu. Cobalah melibatkan diri dalam hal-hal yang kamu sukai, seperti berolahraga secara teratur, meditasi, yoga, membaca buku favorit saat waktu luang, atau mendengarkan musik yang kamu nikmati.
Jangan Panik Jika ada Notifikasi Masuk
Ketika bekerja dari rumah, ada kalanya kamu menghadapi hari yang penuh dengan jadwal panggilan Zoom yang tak berujung, sementara kamu tetap harus menangani email dan pesan yang terus berdatangan dari klien, staf, atau rekan kerja.
Tak heran jika kamu merasa cemas setiap kali ada notifikasi email atau pesan yang masuk. Kamu ingin segera mengetahui isinya dan memberikan respons yang cepat. Akibatnya, kamu mungkin terlambat makan siang.
Untuk menghindari hal ini menjadi kebiasaan, berikut adalah beberapa tips untuk mengatur waktu kerja. Pertama, tentukan kapan kamu akan online dan kapan kamu akan offline. Saat sedang dalam pertemuan, kamu dapat mengatur status "sedang rapat" agar rekan kerja tidak bingung mengapa kamu belum membalas atau menghubungi mereka.
Selanjutnya, saat istirahat, hindari kegiatan online dan matikan atau sembunyikan perangkatmu selama satu jam. Hal ini membantu kamu bersantai sejenak sebelum kembali bekerja dan memungkinkan kamu fokus menjawab email yang membutuhkan prioritas tinggi terlebih dahulu.
2. Jangan Ragu Untuk Menolak Permintaan Tidak Terkait Pekerjaan
Selama jam kerja, seringkali kamu akan menerima berbagai permintaan, baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan pekerjaanmu. Bagi sebagian orang, sulit untuk mengatakan tidak kepada orang lain dan menempatkan kebutuhan pribadi di atas kebutuhan orang lain.
Namun, penting untuk menyadari bahwa menolak permintaan orang lain adalah hal yang wajar jika itu mengganggu kemampuanmu untuk menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawabmu.
Jika beban kerjamu sudah penuh, kamu dapat menolak permintaan dengan sopan, menjelaskan bahwa kamu akan menanganinya setelah menyelesaikan pekerjaan yang sedang kamu lakukan. Dengan cara ini, orang lain akan mengerti bahwa kamu butuh waktu dan mereka tidak perlu terus-menerus mengejarmu.
3. Minta dukungan dari Orang Terdekat
Terakhir namun tak kalah penting, ingatlah bahwa tidak ada yang salah dalam meminta bantuan ketika kamu membutuhkannya. Kamu tidak perlu merasa sendirian. Pasangan, anak-anak, dan orang-orang terdekatmu dapat memberikan dukungan saat kamu membutuhkannya.
Jika kamu merasa kewalahan, cemas, atau stres saat bekerja dari rumah, dan situasinya tidak terkendali, berbicaralah dengan seseorang yang kamu percayai atau orang terdekatmu, dan cari bantuan yang sesuai. Jika diperlukan, diskusikan kondisimu dengan dokter atau terapis.
Seperti halnya keterampilan lainnya, belajar mengelola kecemasan saat bekerja dari rumah membutuhkan latihan, waktu, dan perhatian terhadap diri sendiri. Selain mengikuti langkah-langkah sebelumnya untuk meningkatkan kesehatan mental, jangan lupakan pentingnya menjaga kesehatan fisikmu juga! Salah satu cara untuk melindungi diri dan orang-orang terdekatmu selama bekerja dari rumah adalah dengan memiliki asuransi kesehatan dari IFG Life yang dapat memenuhi kebutuhan proteksi..