Menurut data survei yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi COVID-19 telah berdampak pada kesehatan mental dan meningkatkan permintaan layanan kesehatan mental di 93% negara di seluruh dunia.
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Berdasarkan penelitian yang berjudul "Kecemasan dan Faktor Terkaitnya Selama Fase Awal Pandemi COVID-19 di Indonesia" yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Julius Center for Health Sciences and Primary Care, University Medical Center Utrecht, Belanda, terhadap 1.215 responden yang sebagian besar berdomisili di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas hingga tinggi, menunjukkan bahwa satu dari lima orang yang terdampak pandemi COVID-19 di Indonesia mengalami kecemasan.
Selain itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) juga telah melakukan survei mengenai kesehatan mental melalui swaperiksa online. Hasil survei ini terdokumentasikan dalam penelitian yang berjudul "Permasalahan Kesehatan Mental Akibat Pandemi COVID-19" yang ditulis oleh Sulis Winurini, S.Psi., M.Psi., seorang peneliti madya psikologi pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI.
Dalam penelitian tersebut, ada tiga fokus masalah psikologis yang diteliti oleh PDSKJI, yaitu rasa cemas, depresi, dan trauma. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 2.364 responden di 34 provinsi, sebanyak 69% responden mengalami masalah psikologis. Selain itu, 68% responden mengalami cemas, 67% mengalami depresi, dan 77% mengalami trauma psikologis.
Bahkan, sebanyak 49% responden yang mengalami depresi juga melaporkan pemikiran tentang kematian. Data ini mencerminkan bahwa masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan trauma akibat pandemi COVID-19 dirasakan secara signifikan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan perlu dikelola dengan sumber daya yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan mental kita. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu kita dalam mengelola kesehatan mental kita:
1. Menjaga Asupan Makanan Sehat
Tahukah kamu bahwa ada hubungan erat antara makanan yang kita konsumsi dan perasaan kita? Sebagai contoh, kamu dapat merasakan efek langsung setelah meminum kopi. Hal yang sama juga berlaku untuk makanan sehat.
Seperti organ lain dalam tubuh, otak juga membutuhkan nutrisi yang tepat untuk berfungsi dengan baik dan tetap sehat. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat bukan hanya penting untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental kita. Pastikan kita memenuhi kebutuhan harian kita dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan susu rendah lemak. Penting untuk makan setidaknya tiga kali sehari dan menjaga asupan air mineral yang cukup. Selain itu, batasi konsumsi minuman berkafein tinggi dan minuman manis.
Dengan mengadopsi pola makan yang sehat, kita dapat memberikan dukungan nutrisi yang diperlukan oleh otak kita. Nutrisi yang cukup akan membantu menjaga keseimbangan kimia dalam otak dan mempengaruhi suasana hati serta fungsi kognitif kita. Ini dapat berdampak positif pada kesejahteraan mental kita.
2. Aktif Fisik Setiap Hari
Fakta menarik lainnya adalah bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan kesehatan mental dan melawan emosi negatif seperti kecemasan, stres, dan kesedihan. Mengapa ini bisa terjadi? Ketika tubuh bergerak, endorfin akan dilepaskan, yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati kita. Oleh karena itu, penting untuk mencoba melibatkan diri dalam aktivitas fisik secara teratur.
Meskipun kita mungkin terbatas dalam beraktivitas di luar rumah, ada banyak pilihan untuk tetap aktif di dalam rumah. Misalnya, kamu bisa mencoba berjalan kaki selama 10 menit di sekitar rumah atau melakukan peregangan tubuh di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Selain itu, terdapat juga banyak latihan ringan atau rutinitas olahraga yang dapat dilakukan di dalam rumah, seperti yoga, pilates, atau latihan kekuatan dengan menggunakan beban tubuh.
3. Luangkan Waktu Untuk Relaksasi Dalam Aktivitas
Meskipun jadwal harianmu padat dan sibuk dengan pekerjaan, penting untuk tetap meluangkan waktu untuk mengambil jeda, bahkan jika hanya selama 5-10 menit. Meskipun tampak singkat, perubahan suasana ini dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental dan dapat membantu mengurangi atau menghilangkan stres yang kamu rasakan.
Menciptakan waktu untuk istirahat dalam rutinitas harian mu sangat penting. Kamu dapat memanfaatkan jeda ini untuk melakukan beberapa kegiatan yang merangsang relaksasi dan memulihkan energi. Misalnya, kamu bisa menikmati camilan sehat di dapur, menghabiskan waktu sejenak di luar ruangan, atau mencoba melakukan meditasi dan mengatur pernapasan.
4. Hindari Konsumsi Alkohol & Obat-Obatan
Ketika menghadapi kecemasan, stres, kesepian, atau ketakutan, beberapa orang mungkin mencari pelarian dengan mengonsumsi alkohol atau menggunakan obat-obatan. Namun, penting untuk diingat bahwa efek dari konsumsi alkohol atau obat-obatan hanya bersifat sementara, dan justru dapat memperburuk kondisi kesehatan mental.
Meskipun mungkin terasa menghibur atau meredakan gejala sesaat, penggunaan alkohol atau obat-obatan sebagai pelarian dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang merugikan. Misalnya, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan dapat menyebabkan ketergantungan, gangguan fisik, masalah kesehatan yang lebih serius, serta memperburuk gejala kecemasan dan depresi.
5. Tetap Berhubungan Dengan Support Circle
Tetap terhubung dengan teman dan keluarga, serta memiliki jaringan dukungan sosial yang kuat, merupakan kunci untuk menjaga pola pikir yang bahagia dan sehat. Lingkungan yang mendukung dapat membantu kamu dalam mengelola kesehatan mental. Jadi, jangan merasa sendirian dan selalu jaga komunikasi yang terbuka. Kamu bisa menghubungi mereka melalui telepon, pesan teks, atau melakukan panggilan video untuk tetap terhubung dan bertukar kabar.
Selain mengelola kesehatan mental diri sendiri, kamu juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Berikut adalah beberapa kegiatan yang seru dan bisa kamu lakukan mulai sekarang:
- Ikut berpartisipasi dalam program kampanye yang berkaitan dengan kesehatan mental atau kesejahteraan jiwa.
- Hadiri diskusi virtual tentang kesehatan mental.
- Mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikat pertolongan pertama dalam kesehatan mental.
- Berdonasi untuk mendukung upaya kesehatan mental.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara rutin dengan mengunjungi dokter spesialis atau psikiater yang terpercaya atau lembaga kesehatan jiwa atau mental yang terpercaya.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental serta memberikan dukungan kepada orang-orang di sekitarmu. Selalu prioritaskan kesehatan mental dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Selain itu menjaga kesehatan mental, melindungi kesehatan tubuh juga tidak kalah penting. Untuk itu, persiapkan perlindungan dirimu dengan asuransi kesehatan terpercaya dari IFG Life.