Hasil survey pada November 2020 menunjukkan bahwa 43% responden dari Indonesia menyatakan telah berinisiatif mencari informasi tentang produk dan layanan asuransi untuk merespons pandemi. Ini menunjukkan bahwa banyak orang di Indonesia mulai menyadari pentingnya memiliki proteksi keuangan melalui asuransi, terutama di saat-saat yang tidak pasti seperti sekarang.
Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh lembaga riset AC Nielsen juga menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia di kota-kota besar untuk memiliki produk Asuransi jiwa mencapai 24%. Ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya memiliki perlindungan terhadap risiko keuangan di masa depan.
Pemilikan asuransi jiwa juga merupakan bentuk kepedulian terhadap keluarga dan orang-orang yang dicintai. Asuransi jiwa dapat memberikan jaminan finansial bagi keluarga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kematian atau cacat total.
Untuk mengetahui berapa kebutuhan Uang Pertanggungan atau UP yang tepat merupakan hal penting supaya terhindar dari kondisi under-insured, karena nilai proteksi tidak sesuai dengan seharusnya. Untuk mengetahui UP, sebaiknya sesuai kebutuhan dan kondisi finansial.
Untuk lebih mudah dalam menghitung, ikuti beberapa cara berikut:
Income Replacement Based
Salah satu cara lain yang bisa kamu coba untuk mengetahui nilai Uang Pertanggungan (UP) Asuransi jiwa yang tepat adalah dengan mempertimbangkan pendapatan setiap bulan dan pertahun dan dikalikan dengan jangka waktu dana mampu menopang kehidupan ahli waris. Metode seperti ini tidak memperhitungkan inflasi atau pertumbuhan dana di masa depan.
Contoh perhitungannya, Anda adalah pencari nafkah satu-satunya dalam keluarga dan menanggung kehidupan istri serta satu anak berusia 8 tahun. Penghasilan Anda Rp10 juta per bulan. Anda ingin memproteksi penghasilan dengan Asuransi jiwa setidaknya hingga si anak berusia 23 tahun yang sudah mampu memiliki pendapatan sendiri.
Dengan begitu, jangka waktu proteksi Asuransi jiwa yang Anda butuhkan selama 15 tahun. Artinya, Uang Pertanggungan yang dibutuhkan adalah Rp10 Juta perbulan selama 15 tahun yakni Rp1,8 miliar.
Human Life Value Based
Perhitungan ini melibatkan pendapatan tiap bulan dan setahun serta memasukkan juga asumsi pertumbuhan dana yang terjadi. UP atau Uang Pertanggungan akan di taruh dalam sebuah instrumen investasi yang akan memberikan pendapatan sama besarnya dengan penghasilan yang di proteksi.
Needs Analysis Approach
Untuk menghitung Uang Pertanggungan (UP) dengan pendekatan ini, pertama-tama Anda harus menentukan kebutuhan biaya hidup keluarga yang akan ditanggung oleh Asuransi jiwa. Kebutuhan ini bisa dihitung dengan cara mengumpulkan semua pengeluaran keluarga, kemudian mengalikan dengan jangka waktu yang dianggap dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan tersebut.
Kemudian, Anda perlu menambahkan kebutuhan-kebutuhan spesifik seperti biaya pendidikan anak dan lain-lain. Setelah itu, Anda bisa mengurangi dengan nilai Asuransi jiwa yang sudah dimiliki Tertanggung. Hasil akhirnya adalah nilai Uang Pertanggungan (UP) yang dibutuhkan.
Penutup
Itulah sedikit cara untuk menghitung Uang Pertanggungan (UP) dalam asuransi.Jangan lupa untuk selalu memperbarui nilai Uang Pertanggungan (UP) sesuai dengan perubahan kebutuhan dan kondisi keuangan. Jika ada perubahan besar seperti menikah, memiliki anak, atau meningkatnya pendapatan, sebaiknya konsultasikan kembali kebutuhan Asuransi jiwa dengan agen atau broker Asuransi terbaik. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan memiliki perlindungan yang cukup di masa yang akan datang.
Tertarik untuk membeli proteksi? LifeCOVER pasti cocok untuk Anda. Premi mulai dari Rp25 ribu dengan Uang Pertanggungan Rp300 juta.