Beranda

/

Berita

/

Detail Berita

Asuransi

Apa yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Premi Asuransi Jiwa

user-icon
Fracia Manoch | 2024, 14 Maret
share-iconShare
Apa yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Premi Asuransi Jiwa

Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi dalam kehidupan mereka saat ini menjadi semakin jelas. Proteksi keuangan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjaga keuangan pribadi yang sehat.

Menurut laporan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), ada peningkatan 17,4% jumlah pemegang polis asuransi jiwa di Indonesia, menjadi sebanyak 20,87 juta polis. Premi yang diterima oleh nasabah bervariasi tergantung dari profil nasabah tersebut.

Besaran nominal premi bagi setiap nasabah dan produk asuransi pasti berbeda-beda. Banyak faktor yang akan mempengaruhi nya. Berikut beberapa faktor yang akan mempengaruhi nominal premi asuransi:

Perokok Atau Tidak
Walaupun Anda merupakan perokok, masih banyak perusahaan asuransi yang dapat memberikan asuransi jiwa. Namun, Anda mungkin harus membayar biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Hal ini dikarenakan merokok dapat meningkatkan risiko untuk menderita penyakit pada usia yang lebih muda.

Dalam menentukan besaran premi asuransi jiwa, perokok dianggap sebagai faktor risiko oleh perusahaan asuransi. Namun, ini bukan satu-satunya faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan premi. Perusahaan asuransi juga akan mempertimbangkan faktor lain seperti usia, kondisi kesehatan, dan profil kesehatan dari calon nasabah.

Walaupun Anda dapat mencari asuransi jiwa terbaik untuk perokok atau asuransi jiwa murah untuk perokok, ingatlah bahwa besaran premi yang harus dibayar akan tergantung pada faktor lain seperti kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda. Ini bukan hanya terkait dengan status merokok atau tidak merokok saja.

Faktor Berat Badan Nasabah
Faktor berat badan yang tidak sehat dapat menyebabkan premi asuransi menjadi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan risiko terkena penyakit kronis meningkat saat memiliki berat badan berlebih.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Anda memenuhi syarat kesehatan yang ditentukan oleh perusahaan asuransi sebelum menetapkan premi. Selain itu, premi yang lebih tinggi juga dapat dikompensasikan dengan cara meningkatkan gaya hidup sehat dan menjaga kondisi kesehatan yang baik.

Itu karena perusahaan asuransi menganggap bahwa orang yang mengalami masalah kegemukan memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi, sehingga biaya premi yang harus dibayar juga menjadi lebih tinggi. Namun, perusahaan asuransi juga akan melakukan pengecekan kesehatan sebelum menentukan besaran premi yang harus dibayar oleh nasabah.

Pekerjaan Dengan Resiko Tinggi
Perusahaan asuransi akan memberikan premi yang lebih tinggi bagi mereka yang bekerja di bidang tersebut untuk mengcover risiko yang lebih tinggi. Namun, ini tidak berarti bahwa pekerja lapangan tidak dapat mendapatkan asuransi jiwa yang baik, tetapi hanya perlu memperhatikan bahwa premi yang harus dibayar mungkin lebih tinggi dibandingkan pekerja di bidang lain.

Sebagai contoh, jika Anda bekerja di bidang yang memiliki risiko kecelakaan dan kematian yang tinggi seperti pekerjaan di tambang minyak atau gas bumi, awak maskapai penerbangan, pilot pesawat, tenaga konstruksi, bahkan jurnalis, premi Anda mungkin akan lebih tinggi. Oleh karena itu, jangan terkejut jika harga premi asuransi Anda mahal jika profesi Anda termasuk dalam kategori berisiko untuk kesehatan Anda.

Memiliki Penyakit Bawaan atau Catatan Medis
Perusahaan asuransi akan mensyaratkan tes kesehatan, ini dilakukan untuk mengetahui risiko kesehatan yang Anda miliki sehingga perusahaan asuransi dapat menentukan besaran premi yang sesuai dengan risiko yang Anda hadapi. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk memberikan informasi yang benar dan jujur pada saat mengajukan polis asuransi agar premi yang dikenakan sesuai dengan kondisi kesehatan yang sebenarnya.

Dengan mengetahui riwayat kesehatan yang jelas, perusahaan asuransi dapat menentukan besaran premi yang sesuai dengan risiko yang dihadapi oleh calon nasabah. Sehingga, dengan menyediakan informasi kesehatan yang jujur dan detail, anda dapat membantu perusahaan asuransi untuk menentukan premi yang sesuai dan juga membantu anda dalam menemukan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Berikut ada beberapa penyakit yang akan mempengaruhi besaran premi Anda:

  • Diabetes: Dengan memiliki penyakit diabetes akan lebih beresiko, sehingga premi asuransi pasti akan lebih mahal.
  • Kanker: Perusahaan asuransi akan memberikan penilaian risiko tinggi pada siapapun pada penderita kanker, baik yang sudah sembuh atau belum.
  • Penyakit Kardiovaskular: Jika calon nasabah pengidap penyakit yang berhubungan dengan jantung, bisa jadi akan mendapat premi lebih tinggi.

Memiliki Hobi yang Ekstrem
Perusahaan asuransi akan mengenakan premi yang lebih tinggi bagi calon tertanggung yang memiliki hobi ekstrem atau berisiko tinggi, seperti panjat tebing, balap motor, terjun payung, scuba diving, atau skydiving. Hal ini karena hobi-hobi tersebut dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan kematian.

Aktivitas yang memiliki risiko tinggi seperti hobi ekstrem akan membuat premi asuransi jiwa dan kesehatan menjadi lebih mahal. Namun, itu tidak berarti Anda tidak dapat menemukan asuransi dengan premi yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Ada beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan pilihan asuransi dengan premi yang lebih terjangkau bagi para pemegang polis yang memiliki hobi ekstrem.

Untuk mengurangi premi asuransi jiwa dan kesehatan, Anda dapat melakukan beberapa hal seperti mengurangi risiko melalui gaya hidup yang sehat, membandingkan penawaran dari berbagai perusahaan asuransi, dan segera menjaga perlindungan diri Anda sejak dini.

Tertarik untuk membeli proteksi? IFG LifeCover mungkin cocok untuk Anda. Premi mulai dari Rp25 ribu dengan Uang Pertanggungan Rp300 juta. 

Cek LifeCOVER sekarang!

Berita Terbaru
Apa yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Premi Asuransi Jiwa
Korporasi
Informasi Operasional Terbatas
Nasabah Yth, Dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan layanan, kami informasikan layanan Customer Service Center IFG Life di Graha CIMB Niaga Jakarta serta seluruh Kantor Representatif (kecuali Cirebon dan Sukabumi) beroperasi terbatas dari pukul 08.00 s.d 11.00 Zona Waktu Setempat pada tanggal 1 September 2025. Layanan Customer Service Kantor Representatif Cirebon dan Sukabumi tidak beroperasi pada 1 September 2025. Anda tetap dapat menghubungi Kami melalui : Call Center 1500176 Whatsapp Lifia 08111372848 Email customer_care@ifg-life.id Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih atas perhatian Anda. Hormat kami, IFG Life
Apa yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Premi Asuransi Jiwa
Hidup Sehat
Diet yang Baik untuk Kesehatan
Tidak jarang terjadi kesalahpahaman kalau diet hanya mengurasi porsi makan. Adapula yang menganggap bahwa diet sama dengan berpuasa. Akan tetapi, dalam konteks kesehatan, diet sebenarnya mengacu pada kegiatan mengatur pola makan dan konsumsi makanan untuk menjaga atau mencapai berat badan yang diinginkan. Setiap individu memiliki berat badan yang diinginkan yang mungkin berbeda-beda, sehingga pengertian diet juga bervariasi. Sebagian petinju memiliki keinginan untuk meningkatkan berat badan agar sesuai dengan batasan berat badan di kelas tempat mereka bertanding. Selain itu, kita juga sering mendengar cerita tentang aktor atau artis yang sengaja menambah berat badan untuk memerankan karakter tertentu dengan lebih akurat. Selain itu, diet sebagai cara penurunan berat badan juga bukan asing lagi. Banyak orang yang ingin mencapai berat tubuh yang ideal dengan alasan kesehatan. Sementara itu, ada juga yang ingin mengurangi berat badan agar tetap menjaga penampilan mereka. Risiko Diet Tidak Sehat Apakah Anda termasuk orang yang menginginkan berat badan ideal? Jika iya, penting untuk tidak salah mengartikan diet. Jangan sampai karena keinginan menurunkan berat badan, Anda malah mengurangi porsi makan secara berlebihan. Lakukanlah pola makan yang sehat guna mencapai berat badan yang ideal. Diet yang sehat berarti menjaga pola makan yang seimbang dan teratur, dengan tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang optimal. Dengan mengikuti pola diet yang sehat, Anda mungkin tidak akan mengalami penurunan berat badan dengan kecepatan yang Anda harapkan. Menurut informasi yang dikutip dari Alodokter pada bulan Februari 2022, orang yang menjalankan diet sehat dapat mengalami penurunan berat badan sekitar setengah hingga satu kilogram dalam seminggu. Harapannya, jangan berharap agar berat badan Anda turun dengan cepat. Ingatlah bahwa ada banyak risiko yang dapat muncul jika Anda mengalami penurunan berat badan yang terlalu cepat. Beberapa risiko yang harus diperhatikan antara lain: 1. Berat Badan Tidak Stabil Tubuh manusia membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Dalam konteks penurunan berat badan, adaptasi yang diperlukan oleh tubuh tidak hanya terbatas pada asupan makanan yang masuk, tetapi juga kecepatan pembakaran kalori. Dalam hal diet yang bertujuan untuk penurunan berat badan yang cepat, fokus utamanya adalah mengurangi asupan makanan. Namun, tubuh tidak terlatih untuk menyesuaikan pembakaran kalori. Karena kecepatan pembakaran kalori tidak berubah, sangat mungkin bahwa berat badan akan kembali naik saat Anda kembali ke pola makan yang normal. 2. Kekurangan Nutrisi Tubuh manusia membutuhkan berbagai nutrisi yang seimbang, termasuk karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Namun, dalam diet yang bertujuan untuk penurunan berat badan yang cepat, seringkali karbohidrat dan lemak dikurangi. Kekurangan nutrisi ini dapat membuat tubuh lebih rentan dan meningkatkan risiko infeksi. 3. Mudah Lemas dan Lelah Dalam upaya untuk mempercepat penurunan berat badan, banyak orang umumnya mengurangi asupan makanan. Dengan mengurangi porsi makan, jumlah kalori yang masuk ke tubuh secara otomatis berkurang. Namun, efek yang segera muncul akibat kekurangan kalori adalah kelelahan dan kelesuan. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi produktivitas. 4. Membahayakan Jaringan Otot Diet instan tidak secara efektif membakar kalori berlebih dalam tubuh, seperti lemak yang tersimpan. Penurunan berat badan yang terjadi biasanya disebabkan oleh pembakaran jaringan otot tubuh. 5. Kesehatan Terganggu Dalam diet yang bertujuan untuk penurunan berat badan yang cepat, umumnya dilakukan dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Namun, pengurangan asupan makanan tersebut memiliki banyak risiko terhadap kesehatan. Selain risiko yang telah disebutkan sebelumnya, diet semacam itu juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Beberapa gangguan yang mungkin dialami oleh orang yang menjalani diet instan tersebut termasuk sakit kepala, konstipasi, gangguan tidur, dan ketidakaturan menstruasi bagi perempuan. Jika dilakukan secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama, diet yang melibatkan pengurangan makanan dapat menyebabkan penyakit serius. Salah satu risiko yang dapat timbul adalah pembentukan batu empedu. Risiko ini biasanya dialami oleh sekitar 1-2 dari 10 orang yang mengalami penurunan berat badan drastis dalam beberapa bulan. Langkah-Langkah Diet Sehat Setelah mengetahui risiko yang terkait dengan diet instan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tentunya Anda akan memilih untuk menjalani diet yang sehat, bukan? Jika Anda ingin mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjalankan diet sehat, berikut ini adalah penjelasannya: 1. Cermati Asupan Setiap Hari Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diet merupakan upaya untuk mengatur pola makan dan asupan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan apa yang kita masukkan ke dalam tubuh setiap harinya. Penting untuk diingat bahwa tubuh manusia membutuhkan semua jenis nutrisi, termasuk karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan vitamin. Dalam menjalani diet sehat, kita perlu membatasi konsumsi beberapa jenis nutrisi, terutama lemak dan karbohidrat. Namun, penting untuk tidak menghilangkan nutrisi-nutrisi tersebut sepenuhnya dari pola makan harian kita. 2. Atur Porsi Makan Dalam menjalani diet yang sehat, penting untuk memperhatikan kembali porsi makanan yang kita konsumsi setiap hari. Apakah kita makan dalam jumlah yang lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh kita? Selain itu, penting juga untuk memeriksa komposisi makanan dalam setiap kali makan. Secara ideal, kita sebaiknya mengonsumsi makanan sebanyak tiga kali dalam sehari. Porsi makan dalam setiap kali makan harus disesuaikan dengan program diet yang kita jalani. Kita dapat memilih sumber karbohidrat yang mengandung serat, seperti beras merah atau oatmeal, serta protein rendah lemak, seperti telur, daging tanpa lemak, atau ikan. Selain itu, penting untuk memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan kacang-kacangan dalam setiap porsi makanan kita. 3. Mengatur Jenis Makanan Ketika kita menjalani diet, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi dan kandungan nutrisinya. Misalnya, jika kita biasanya mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat, saat menjalani diet kita dapat mencari alternatif lain. Gandum utuh merupakan pilihan karbohidrat yang lebih ideal bagi mereka yang sedang menjalani diet. Untuk buah-buahan, sebaiknya memilih buah-buahan utuh daripada jus buah yang sudah diolah. Mengapa demikian? Karena jus buah memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah utuh. 4. Rutin Berolahraga Olahraga merupakan bagian penting dalam diet yang kamu jalani, karena makanan yang kamu konsumsi akan terbakar saat tubuh bergerak. Melalui rutin berolahraga, tubuh akan terbiasa dengan pola metabolisme yang lebih cepat. Selain itu, olahraga juga membantu membentuk kebiasaan hidup sehat dan mempercepat pembakaran kalori. Dengan demikian, tubuh tidak hanya terbiasa dengan pola makan yang lebih sehat, tetapi juga dengan proses metabolisme yang lebih efisien. Ada berbagai macam pilihan olahraga yang dapat kamu pilih sebagai pendamping dietmu. Beberapa contohnya adalah berjalan kaki atau jogging, bersepeda, dan berenang. Agar kamu terlindungi dari resiko cedera olahraga air termasuk berenang, kamu bisa mempersiapkan asuransi olahraga xxx Penutup Penting untuk mencatat bahwa perlindungan kesehatan yang memadai juga merupakan bagian penting dalam upaya mencapai berat badan yang ideal. Memiliki asuransi kesehatan akan memberikan kamu ketenangan pikiran dan memungkinkan kamu fokus pada pola diet yang sehat, tanpa khawatir terhadap risiko jatuh sakit yang dapat mengganggu stabilitas keuangan kamu. Semoga semangat kamu dalam menjalani diet sehat semakin bertambah dan kamu dapat mencapai berat badan yang kamu harapkan.
Apa yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Premi Asuransi Jiwa
Hidup Sehat
Tuberkulosis: Tantangan Kesehatan yang Bisa Diatasi
Masalah penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu perhatian serius dalam bidang kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut laporan dari Global TB WHO 2023, Setiap tahunnya, ada sekitar 824.000 kasus terlapor dan 93.000 kematian di Indonesia diakibatkan oleh penyakit tuberkulosis. Rata-rata 11 orang meninggal per jam akibat TBC nasional. Bahkan, angka kasus TBC di Indonesia bisa dibilang termasuk yang tertinggi di dunia. Mitos & Fakta Seputar TBC Mitos-mitos seputar TBC menjadi faktor yang membuat masyarakat ragu untuk melakukan pemeriksaan TBC sejak awal. Banyak dari mitos tersebut memiliki nuansa mistis dan tidak memiliki dasar medis yang terbukti. Akibatnya, banyak yang terlambat mendapatkan penanganan yang tepat untuk penyakit ini. Untuk menghindari penyebaran mitos yang tidak benar, penting bagi kita untuk memahami fakta seputar penyakit TBC. Berikut adalah beberapa fakta penting yang perlu diketahui: TBC Adalah Penyakit Genetis Terdapat anggapan keliru bahwa TBC adalah penyakit genetis, padahal TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis . Penularannya terjadi melalui udara yang terkontaminasi percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Meski sering menyebar di antara anggota keluarga, hal itu bukan karena faktor keturunan, melainkan karena kontak erat di lingkungan yang sama. Oleh karena itu, menjaga kebersihan, ventilasi ruangan yang baik, dan menghindari kontak dekat dengan penderita TBC aktif merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Orang Terinfeksi TBC Pasti Alami Kondisi Parah Banyak orang mengira bahwa penderita TBC selalu dalam kondisi tidak sehat, padahal faktanya sebagian besar orang pernah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis setidaknya sekali seumur hidup. Namun, tidak semua infeksi berkembang menjadi penyakit. Dalam banyak kasus, sistem kekebalan tubuh mampu mengendalikan bakteri dan mencegahnya berkembang, yang dikenal sebagai infeksi laten—bakteri tetap ada dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Sekitar 90% individu yang terinfeksi bakteri TBC mengalami kondisi laten ini. Hanya sekitar 10% dari mereka yang terinfeksi yang akan mengembangkan TBC aktif, terutama jika sistem kekebalan tubuh mereka melemah. Faktor-faktor seperti usia, kondisi medis tertentu, dan lingkungan dapat memengaruhi perkembangan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa infeksi TBC tidak selalu berarti menderita penyakit aktif. Namun, mengingat tingginya kasus TBC di Indonesia, pemeriksaan kesehatan rutin dan konsultasi medis jika ada gejala atau riwayat paparan tetap sangat dianjurkan. Risiko Terinfeksi TBC Hanya di Masyarakat Ekonomi Bawah Miskonsepsi tentang TBC masih sering muncul, seperti anggapan bahwa penyakit ini hanya menyerang orang dengan status ekonomi rendah. Padahal, siapa pun bisa terinfeksi TBC, terutama mereka dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pengguna obat imunosupresif, atau individu dengan kondisi medis tertentu. Malnutrisi juga meningkatkan risiko infeksi karena melemahkan sistem kekebalan tubuh, terutama jika tubuh kekurangan vitamin D, protein, dan zat besi. Kontak langsung dan jangka panjang dengan penderita TBC yang belum diobati, seperti dalam lingkungan rumah tangga, juga menjadi faktor risiko utama. TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis , yang menyebar melalui percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Oleh karena itu, penting untuk memahami fakta yang benar mengenai TBC dan melakukan langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan sehat, menghindari kontak erat dengan penderita yang belum diobati, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Infeksi TBC Hanya Berdampak ke Paru-Paru Bakteri TBC umumnya menginfeksi paru-paru karena saluran pernapasan adalah jalur masuk utama. Di paru-paru, bakteri berkembang dan menyebabkan infeksi, namun jika tidak diobati, dapat menyebar ke organ lain seperti ginjal, tulang, otak, dan kelenjar getah bening melalui aliran darah atau sistem limfatik. Ketika infeksi menyebar ke luar paru-paru, kondisi ini disebut tuberkulosis ekstrapulmoner, yang bisa menyerang berbagai organ tergantung lokasi infeksi. Jenis-jenis TBC ekstrapulmoner meliputi TB tulang, TB kelenjar getah bening, dan TB usus. TB tulang biasanya menyerang tulang belakang atau panggul dan menimbulkan nyeri atau gangguan gerak. TB kelenjar ditandai dengan pembengkakan, terutama di leher atau ketiak, sementara TB usus menyebabkan gangguan pencernaan, diare kronis, dan penurunan berat badan. Karena itu, deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan pemantauan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat penyebaran TBC ke organ tubuh lainnya. TBC Tidak Bisa Diobati Salah satu mitos yang sering muncul tentang TBC adalah anggapan bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan, padahal kenyataannya sebagian besar penderita TBC memiliki peluang sembuh yang sangat tinggi jika menjalani pengobatan secara rutin dan tepat. Menurut Hellosehat, sekitar 99% penderita dapat sembuh bila mengikuti pengobatan yang direkomendasikan selama enam hingga sembilan bulan dengan kombinasi obat anti-TBC. Konsistensi dalam menjalani pengobatan sangat penting, karena jika tidak dilakukan secara teratur, bakteri TBC bisa kembali berkembang. Oleh karena itu, penderita perlu mematuhi instruksi medis, mengonsumsi obat sesuai jadwal, dan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesembuhan optimal. Penularan TBC Sangat Mudah Meskipun TBC adalah penyakit menular, penularannya tidak semudah yang dibayangkan dan membutuhkan kontak intensif dalam jangka waktu lama dengan penderita infeksi aktif, terutama melalui percikan air liur saat batuk atau bersin di lingkungan tertutup. Karena itu, tidak perlu mengasingkan atau mendiskriminasi penderita TBC. Penderita yang menjalani pengobatan secara tepat dan konsisten memiliki risiko penularan yang jauh lebih rendah. Selain itu, tindakan pencegahan seperti menutup mulut saat batuk, menggunakan masker, menjaga kebersihan, dan memastikan ventilasi yang baik dapat membantu meminimalkan risiko penyebaran. Kesimpulan Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk memberikan dukungan dan pemahaman kepada penderita TBC. Mereka juga berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif. Edukasi mengenai fakta-fakta TBC serta langkah-langkah pencegahan penularan yang tepat akan membantu menghilangkan stigma dan membangun lingkungan yang inklusif untuk penderita TBC.
comment-icon
0 Komentar
profile-icon

Belum ada komentar...
Kamu mungkin juga suka berita ini
thumbnail-article
Korporasi
2025, 31 Agustus
Informasi Operasional Terbatas
Nasabah Yth, Dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan layanan, kami informasikan layanan Customer Service Center IFG Life di Graha CIMB Niaga Jakarta serta seluruh Kantor Representatif (kecuali Cirebon dan Sukabumi) beroperasi terbatas dari pukul 08.00 s.d 11.00 Zona Waktu Setempat pada tanggal 1 September 2025. Layanan Customer Service Kantor Representatif Cirebon dan Sukabumi tidak beroperasi pada 1 September 2025. Anda tetap dapat menghubungi Kami melalui : Call Center 1500176 Whatsapp Lifia 08111372848 Email customer_care@ifg-life.id Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih atas perhatian Anda. Hormat kami, IFG Life
thumbnail-article
Hidup Sehat
2025, 30 Juli
Diet yang Baik untuk Kesehatan
Tidak jarang terjadi kesalahpahaman kalau diet hanya mengurasi porsi makan. Adapula yang menganggap bahwa diet sama dengan berpuasa. Akan tetapi, dalam konteks kesehatan, diet sebenarnya mengacu pada kegiatan mengatur pola makan dan konsumsi makanan untuk menjaga atau mencapai berat badan yang diinginkan. Setiap individu memiliki berat badan yang diinginkan yang mungkin berbeda-beda, sehingga pengertian diet juga bervariasi. Sebagian petinju memiliki keinginan untuk meningkatkan berat badan agar sesuai dengan batasan berat badan di kelas tempat mereka bertanding. Selain itu, kita juga sering mendengar cerita tentang aktor atau artis yang sengaja menambah berat badan untuk memerankan karakter tertentu dengan lebih akurat. Selain itu, diet sebagai cara penurunan berat badan juga bukan asing lagi. Banyak orang yang ingin mencapai berat tubuh yang ideal dengan alasan kesehatan. Sementara itu, ada juga yang ingin mengurangi berat badan agar tetap menjaga penampilan mereka. Risiko Diet Tidak Sehat Apakah Anda termasuk orang yang menginginkan berat badan ideal? Jika iya, penting untuk tidak salah mengartikan diet. Jangan sampai karena keinginan menurunkan berat badan, Anda malah mengurangi porsi makan secara berlebihan. Lakukanlah pola makan yang sehat guna mencapai berat badan yang ideal. Diet yang sehat berarti menjaga pola makan yang seimbang dan teratur, dengan tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang optimal. Dengan mengikuti pola diet yang sehat, Anda mungkin tidak akan mengalami penurunan berat badan dengan kecepatan yang Anda harapkan. Menurut informasi yang dikutip dari Alodokter pada bulan Februari 2022, orang yang menjalankan diet sehat dapat mengalami penurunan berat badan sekitar setengah hingga satu kilogram dalam seminggu. Harapannya, jangan berharap agar berat badan Anda turun dengan cepat. Ingatlah bahwa ada banyak risiko yang dapat muncul jika Anda mengalami penurunan berat badan yang terlalu cepat. Beberapa risiko yang harus diperhatikan antara lain: 1. Berat Badan Tidak Stabil Tubuh manusia membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Dalam konteks penurunan berat badan, adaptasi yang diperlukan oleh tubuh tidak hanya terbatas pada asupan makanan yang masuk, tetapi juga kecepatan pembakaran kalori. Dalam hal diet yang bertujuan untuk penurunan berat badan yang cepat, fokus utamanya adalah mengurangi asupan makanan. Namun, tubuh tidak terlatih untuk menyesuaikan pembakaran kalori. Karena kecepatan pembakaran kalori tidak berubah, sangat mungkin bahwa berat badan akan kembali naik saat Anda kembali ke pola makan yang normal. 2. Kekurangan Nutrisi Tubuh manusia membutuhkan berbagai nutrisi yang seimbang, termasuk karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Namun, dalam diet yang bertujuan untuk penurunan berat badan yang cepat, seringkali karbohidrat dan lemak dikurangi. Kekurangan nutrisi ini dapat membuat tubuh lebih rentan dan meningkatkan risiko infeksi. 3. Mudah Lemas dan Lelah Dalam upaya untuk mempercepat penurunan berat badan, banyak orang umumnya mengurangi asupan makanan. Dengan mengurangi porsi makan, jumlah kalori yang masuk ke tubuh secara otomatis berkurang. Namun, efek yang segera muncul akibat kekurangan kalori adalah kelelahan dan kelesuan. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi produktivitas. 4. Membahayakan Jaringan Otot Diet instan tidak secara efektif membakar kalori berlebih dalam tubuh, seperti lemak yang tersimpan. Penurunan berat badan yang terjadi biasanya disebabkan oleh pembakaran jaringan otot tubuh. 5. Kesehatan Terganggu Dalam diet yang bertujuan untuk penurunan berat badan yang cepat, umumnya dilakukan dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Namun, pengurangan asupan makanan tersebut memiliki banyak risiko terhadap kesehatan. Selain risiko yang telah disebutkan sebelumnya, diet semacam itu juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Beberapa gangguan yang mungkin dialami oleh orang yang menjalani diet instan tersebut termasuk sakit kepala, konstipasi, gangguan tidur, dan ketidakaturan menstruasi bagi perempuan. Jika dilakukan secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama, diet yang melibatkan pengurangan makanan dapat menyebabkan penyakit serius. Salah satu risiko yang dapat timbul adalah pembentukan batu empedu. Risiko ini biasanya dialami oleh sekitar 1-2 dari 10 orang yang mengalami penurunan berat badan drastis dalam beberapa bulan. Langkah-Langkah Diet Sehat Setelah mengetahui risiko yang terkait dengan diet instan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tentunya Anda akan memilih untuk menjalani diet yang sehat, bukan? Jika Anda ingin mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjalankan diet sehat, berikut ini adalah penjelasannya: 1. Cermati Asupan Setiap Hari Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diet merupakan upaya untuk mengatur pola makan dan asupan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan apa yang kita masukkan ke dalam tubuh setiap harinya. Penting untuk diingat bahwa tubuh manusia membutuhkan semua jenis nutrisi, termasuk karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan vitamin. Dalam menjalani diet sehat, kita perlu membatasi konsumsi beberapa jenis nutrisi, terutama lemak dan karbohidrat. Namun, penting untuk tidak menghilangkan nutrisi-nutrisi tersebut sepenuhnya dari pola makan harian kita. 2. Atur Porsi Makan Dalam menjalani diet yang sehat, penting untuk memperhatikan kembali porsi makanan yang kita konsumsi setiap hari. Apakah kita makan dalam jumlah yang lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh kita? Selain itu, penting juga untuk memeriksa komposisi makanan dalam setiap kali makan. Secara ideal, kita sebaiknya mengonsumsi makanan sebanyak tiga kali dalam sehari. Porsi makan dalam setiap kali makan harus disesuaikan dengan program diet yang kita jalani. Kita dapat memilih sumber karbohidrat yang mengandung serat, seperti beras merah atau oatmeal, serta protein rendah lemak, seperti telur, daging tanpa lemak, atau ikan. Selain itu, penting untuk memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan kacang-kacangan dalam setiap porsi makanan kita. 3. Mengatur Jenis Makanan Ketika kita menjalani diet, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi dan kandungan nutrisinya. Misalnya, jika kita biasanya mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat, saat menjalani diet kita dapat mencari alternatif lain. Gandum utuh merupakan pilihan karbohidrat yang lebih ideal bagi mereka yang sedang menjalani diet. Untuk buah-buahan, sebaiknya memilih buah-buahan utuh daripada jus buah yang sudah diolah. Mengapa demikian? Karena jus buah memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah utuh. 4. Rutin Berolahraga Olahraga merupakan bagian penting dalam diet yang kamu jalani, karena makanan yang kamu konsumsi akan terbakar saat tubuh bergerak. Melalui rutin berolahraga, tubuh akan terbiasa dengan pola metabolisme yang lebih cepat. Selain itu, olahraga juga membantu membentuk kebiasaan hidup sehat dan mempercepat pembakaran kalori. Dengan demikian, tubuh tidak hanya terbiasa dengan pola makan yang lebih sehat, tetapi juga dengan proses metabolisme yang lebih efisien. Ada berbagai macam pilihan olahraga yang dapat kamu pilih sebagai pendamping dietmu. Beberapa contohnya adalah berjalan kaki atau jogging, bersepeda, dan berenang. Agar kamu terlindungi dari resiko cedera olahraga air termasuk berenang, kamu bisa mempersiapkan asuransi olahraga xxx Penutup Penting untuk mencatat bahwa perlindungan kesehatan yang memadai juga merupakan bagian penting dalam upaya mencapai berat badan yang ideal. Memiliki asuransi kesehatan akan memberikan kamu ketenangan pikiran dan memungkinkan kamu fokus pada pola diet yang sehat, tanpa khawatir terhadap risiko jatuh sakit yang dapat mengganggu stabilitas keuangan kamu. Semoga semangat kamu dalam menjalani diet sehat semakin bertambah dan kamu dapat mencapai berat badan yang kamu harapkan.
thumbnail-article
Hidup Sehat
2025, 23 Juli
Tuberkulosis: Tantangan Kesehatan yang Bisa Diatasi
Masalah penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu perhatian serius dalam bidang kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut laporan dari Global TB WHO 2023, Setiap tahunnya, ada sekitar 824.000 kasus terlapor dan 93.000 kematian di Indonesia diakibatkan oleh penyakit tuberkulosis. Rata-rata 11 orang meninggal per jam akibat TBC nasional. Bahkan, angka kasus TBC di Indonesia bisa dibilang termasuk yang tertinggi di dunia. Mitos & Fakta Seputar TBC Mitos-mitos seputar TBC menjadi faktor yang membuat masyarakat ragu untuk melakukan pemeriksaan TBC sejak awal. Banyak dari mitos tersebut memiliki nuansa mistis dan tidak memiliki dasar medis yang terbukti. Akibatnya, banyak yang terlambat mendapatkan penanganan yang tepat untuk penyakit ini. Untuk menghindari penyebaran mitos yang tidak benar, penting bagi kita untuk memahami fakta seputar penyakit TBC. Berikut adalah beberapa fakta penting yang perlu diketahui: TBC Adalah Penyakit Genetis Terdapat anggapan keliru bahwa TBC adalah penyakit genetis, padahal TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis . Penularannya terjadi melalui udara yang terkontaminasi percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Meski sering menyebar di antara anggota keluarga, hal itu bukan karena faktor keturunan, melainkan karena kontak erat di lingkungan yang sama. Oleh karena itu, menjaga kebersihan, ventilasi ruangan yang baik, dan menghindari kontak dekat dengan penderita TBC aktif merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Orang Terinfeksi TBC Pasti Alami Kondisi Parah Banyak orang mengira bahwa penderita TBC selalu dalam kondisi tidak sehat, padahal faktanya sebagian besar orang pernah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis setidaknya sekali seumur hidup. Namun, tidak semua infeksi berkembang menjadi penyakit. Dalam banyak kasus, sistem kekebalan tubuh mampu mengendalikan bakteri dan mencegahnya berkembang, yang dikenal sebagai infeksi laten—bakteri tetap ada dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Sekitar 90% individu yang terinfeksi bakteri TBC mengalami kondisi laten ini. Hanya sekitar 10% dari mereka yang terinfeksi yang akan mengembangkan TBC aktif, terutama jika sistem kekebalan tubuh mereka melemah. Faktor-faktor seperti usia, kondisi medis tertentu, dan lingkungan dapat memengaruhi perkembangan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa infeksi TBC tidak selalu berarti menderita penyakit aktif. Namun, mengingat tingginya kasus TBC di Indonesia, pemeriksaan kesehatan rutin dan konsultasi medis jika ada gejala atau riwayat paparan tetap sangat dianjurkan. Risiko Terinfeksi TBC Hanya di Masyarakat Ekonomi Bawah Miskonsepsi tentang TBC masih sering muncul, seperti anggapan bahwa penyakit ini hanya menyerang orang dengan status ekonomi rendah. Padahal, siapa pun bisa terinfeksi TBC, terutama mereka dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pengguna obat imunosupresif, atau individu dengan kondisi medis tertentu. Malnutrisi juga meningkatkan risiko infeksi karena melemahkan sistem kekebalan tubuh, terutama jika tubuh kekurangan vitamin D, protein, dan zat besi. Kontak langsung dan jangka panjang dengan penderita TBC yang belum diobati, seperti dalam lingkungan rumah tangga, juga menjadi faktor risiko utama. TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis , yang menyebar melalui percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Oleh karena itu, penting untuk memahami fakta yang benar mengenai TBC dan melakukan langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan sehat, menghindari kontak erat dengan penderita yang belum diobati, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Infeksi TBC Hanya Berdampak ke Paru-Paru Bakteri TBC umumnya menginfeksi paru-paru karena saluran pernapasan adalah jalur masuk utama. Di paru-paru, bakteri berkembang dan menyebabkan infeksi, namun jika tidak diobati, dapat menyebar ke organ lain seperti ginjal, tulang, otak, dan kelenjar getah bening melalui aliran darah atau sistem limfatik. Ketika infeksi menyebar ke luar paru-paru, kondisi ini disebut tuberkulosis ekstrapulmoner, yang bisa menyerang berbagai organ tergantung lokasi infeksi. Jenis-jenis TBC ekstrapulmoner meliputi TB tulang, TB kelenjar getah bening, dan TB usus. TB tulang biasanya menyerang tulang belakang atau panggul dan menimbulkan nyeri atau gangguan gerak. TB kelenjar ditandai dengan pembengkakan, terutama di leher atau ketiak, sementara TB usus menyebabkan gangguan pencernaan, diare kronis, dan penurunan berat badan. Karena itu, deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan pemantauan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat penyebaran TBC ke organ tubuh lainnya. TBC Tidak Bisa Diobati Salah satu mitos yang sering muncul tentang TBC adalah anggapan bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan, padahal kenyataannya sebagian besar penderita TBC memiliki peluang sembuh yang sangat tinggi jika menjalani pengobatan secara rutin dan tepat. Menurut Hellosehat, sekitar 99% penderita dapat sembuh bila mengikuti pengobatan yang direkomendasikan selama enam hingga sembilan bulan dengan kombinasi obat anti-TBC. Konsistensi dalam menjalani pengobatan sangat penting, karena jika tidak dilakukan secara teratur, bakteri TBC bisa kembali berkembang. Oleh karena itu, penderita perlu mematuhi instruksi medis, mengonsumsi obat sesuai jadwal, dan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesembuhan optimal. Penularan TBC Sangat Mudah Meskipun TBC adalah penyakit menular, penularannya tidak semudah yang dibayangkan dan membutuhkan kontak intensif dalam jangka waktu lama dengan penderita infeksi aktif, terutama melalui percikan air liur saat batuk atau bersin di lingkungan tertutup. Karena itu, tidak perlu mengasingkan atau mendiskriminasi penderita TBC. Penderita yang menjalani pengobatan secara tepat dan konsisten memiliki risiko penularan yang jauh lebih rendah. Selain itu, tindakan pencegahan seperti menutup mulut saat batuk, menggunakan masker, menjaga kebersihan, dan memastikan ventilasi yang baik dapat membantu meminimalkan risiko penyebaran. Kesimpulan Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk memberikan dukungan dan pemahaman kepada penderita TBC. Mereka juga berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif. Edukasi mengenai fakta-fakta TBC serta langkah-langkah pencegahan penularan yang tepat akan membantu menghilangkan stigma dan membangun lingkungan yang inklusif untuk penderita TBC.
thumbnail-article
Asuransi
2025, 14 Juli
Bagaimana Cara Mengajukan Klaim Asuransi Jiwa
Saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui cara mengajukan pengembalian uang (reimbursement) untuk asuransi, termasuk cara mengajukan klaim asuransi jiwa. Perusahaan asuransi berkewajiban untuk melakukan pembayaran klaim uang pertanggungan asuransi jiwa. Ahli waris yang namanya terdaftar dalam asuransi berhak untuk mengajukan klaim tersebut. Jadi, jangan ragu untuk mengajukan klaim uang pertanggungan yang menjadi hak keluarga tertanggung. Tata cara pengajuan klaim sebenarnya relatif mudah, bahkan kebanyakan perusahaan asuransi telah menjelaskan caranya pada situs web resmi. Berikut 4 cara untuk menagih klaim asuransi jiwa yang sudah menjadi hak keluarga tertanggung: Hubungi Perusahaan Asuransi Untuk menghubungi pihak asuransi, keluarga harus diwakili oleh ahli waris yang namanya terdaftar dalam asuransi tertanggung. Ahli waris harus memberitahukan kepada pihak asuransi bahwa tertanggung telah meninggal. Proses ini akan didukung dengan dokumen-dokumen seperti surat kematian tertanggung dan polis asuransi. Surat kematian akan menjelaskan waktu, tempat, dan penyebab meninggalnya tertanggung. Surat ini dapat diperoleh di rumah sakit tempat tertanggung dirawat atau di instansi pemerintah setempat. Ingatlah bahwa surat kematian adalah langkah penting dalam mengajukan klaim asuransi jiwa sebagai bukti kematian tertanggung. Lakukan Wawancara Dengan Perusahaan Asuransi Setelah menerima dokumen dari ahli waris, pihak perusahaan asuransi akan menghubungi ahli waris untuk melakukan proses wawancara. Perusahaan asuransi akan mengecek kebenaran kabar meninggalnya tertanggung. Selain itu, perusahaan asuransi juga akan memastikan bahwa semua dokumen polis asuransi dan status polis telah diserahkan kepada ahli waris yang terdaftar dalam asuransi. Minta Formulir Klaim Asuransi Jika proses wawancara berlangsung lancar, pihak perusahaan asuransi akan mengirimkan formulir klaim asuransi jiwa. Ahli waris harus mengisi formulir tersebut dan segera mengirimkannya kembali kepada pihak asuransi untuk diperiksa keabsahannya. Berikut 6 dokumen untuk dicantumkan pada formulir klaim asuransi: Polis dan endorsement asli Fotokopi semua hasil pemeriksaan laboratorium & radiologi Fotokopi KTP atau identitas dari penerima uang pertanggungan Surat keterangan meninggal dari dokter/rumah sakit, berisikan penyebab dari kematian tertanggung Surat keterangan meninggal dunia dari pemerintah setempat Surat keterangan kepolisian atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) asli jika tertanggung meninggal dunia karena kecelakaan Verifikasi Dokumen Juga Persetujuan Dokumen dan formulir yang telah diterima kemudian akan diverifikasi kembali oleh pihak perusahaan asuransi. Jika dokumen tersebut dianggap benar dan sah, perusahaan asuransi akan segera menghitung jumlah uang pertanggungan yang harus dibayarkan kepada ahli waris. Perlu diingat bahwa proses pengeluaran dana asuransi akan memakan waktu cukup lama, terutama jika klaim asuransi jiwa ahli waris mencapai jumlah yang cukup besar, seperti di atas satu miliar rupiah. Bagi Anda tulang punggung keluarga, jangan lupa memberikan yang tebaik bagi keluarga, asuransi Jiwa LifeCOVER membantu keluarga Anda tetap aman secara finansial jika hal tak terduga terjadi.​ Manfaat produk: ​ Memberikan warisan (bekal finansial) kepada keluarga tersayang.​ Manfaat tutup usia karena kecelakaan.​ Manfaat tutup usia bukan karena kecelakaan.​ Premi mulai dari Rp25ribu/bulan, ​ Total manfaat hingga Rp5miliar* ​ Tanpa medical check up untuk manfaat Rp1,5 miliar Cek LifeCOVER sekarang!
person
download background
#BantuJagaMasaDepanDownloadOneSekarang
download one by ifg on google playdownload one by ifg on app store
Disclaimer
Instagram
X
Youtube
Facebook
Linkedin
TikTok
certification CBQA
certification TUV
Instagram
X
Youtube
Facebook
Linkedin
TikTok
certification CBQA
certification TUV
Copyright © 2023-2025 IFG Life