Beranda

/

Berita Korporasi

/

Detail Berita Korporasi

Korporasi

Perkuat Sinergi, IFG Life Gandeng Bank Mandiri, Yokke, dan LinkAja

user-icon
Iqbal Adiyat | 2023, 31 Januari
share-iconShare
IFG Life kerja sama dengan Bank Mandiri, Yokke, dan LinkAja

Jakarta, 31 Januari 2023 – PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Mandiri Tbk (Persero), PT Mitra Transaksi Indonesia (Yokke), dan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) untuk memperkuat dan memperluas penetrasi produk dan jasa layanan di tengah-tengah masyarakat.

Pada Selasa (17/01/2023), Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja dan SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kolaborasi Kerja Sama Strategis Produk dan Layanan. Thomas menjelaskan, inisiatif kerja sama ini merupakan realisasi visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra keuangan andalan yang berbasis pada keunggulan layanan digital perbankan.

“Melalui inisiatif kerja sama ini kami berharap nasabah Asuransi IFG Life dan Bank Mandiri dapat dengan mudah melakukan kewajiban pembayaran. Sekaligus menjadi solusi transaksi keuangan bagi nasabah yang dapat berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan Indonesia,” ungkap Thomas di Jakarta, Selasa (31/1). 

Lebih lanjut, dalam kesepakatan tersebut Harjanto menyebutkan bahwa dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh IFG Life memerlukan jasa perbankan yang dapat mendukung kemudahan dalam memberikan layanan pembayaran secara elektronik. Terlebih, pihaknya melihat bahwa kebutuhan untuk melakukan transaksi keuangan dan pembayaran secara digital ke depan akan semakin luas.

“IFG Life menyambut baik kerja sama dengan Bank Mandiri. Kami berharap ini merupakan langkah awal yang baik untuk semakin meningkatkan layanan IFG Life kepada masyarakat sehingga kepuasan akan layanan yang kami berikan juga dapat meningkat,” ujarnya di sela-sela penandatangan kerja sama.

Sementara itu, Nota Kesepahaman antara IFG Life dan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) berisikan mengenai pemanfaatan peluang bisnis dan penggunaan jasa masing-masing pihak yang akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat. Dalam kesempatan tersebut hadir langsung Direktur Utama LinkAja, Yogi Rizkian Bahar.

“Kerja sama strategis ini merupakan wujud komitmen LinkAja untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui kerja sama dengan berbagai mitra, terutama kolaborasi dengan perusahaan BUMN. LinkAja telah melakukan digitalisasi ke ratusan ribu warung pulsa di ekosistem tradisional Telkomsel, digitalisasi rantai pasok jaringan PT Semen Indonesia (SIG) dan juga digitalisasi ke mitra strategis lainnya. Kini, LinkAja juga melakukan digitalisasi metode pembayaran pada mobile application Life by IFG. Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi upaya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta semakin mendorong penggunaan layanan keuangan digital sebagai solusi bertransaksi dalam ekosistem IFG Life,” ungkap Yogi.

Ruang lingkup kerja sama tersebut berisikan kesepahaman mengenai pemanfaatan platform LinkAja sebagai metode pembayaran atas transaksi produk di mobile application Life by IFG, juga aktivitas pemasaran dan campaign IFG Life, payment channel, reward dan loyalty program, penyaluran produk Payment Point Online Banking (PPOB), serta ruang untuk kemungkinan kerja sama lainnya.

Masih dalam hari dan tempat yang sama, yaitu di Kantor Pusat IFG Life, Graha CIMB Niaga Lt. 6 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta Selatan, IFG Life bersama dengan Yokke menjalin kerja sama strategis produk dan layanan pembayaran dalam suatu Nota Kesepahaman. Adapun kerja sama yang dijalin meliputi kerja sama penerimaan pembayaran, transaksi, dan sarana pengelolaan keuangan IFG Life melalui payment gateway Yokke. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Iskak Hendrawan dari IFG Life serta ditandatangani pula oleh Niniek Rahadja selaku Direktur Utama Yokke dan Brian G. Exel Sompie selaku SEVP Digital & Strategy Development Yokke.

Yokke memberikan berbagai pilihan pembayaran digital yang lengkap bagi seluruh nasabah IFG Life. Fitur recurring transaction atau pembayaran rutin yang berulang (dengan nominal yang sama) dengan pilihan metode pembayaran kartu debit, kartu kredit, dan dompet elektronik (e-wallet) memberikan kemudahan bagi nasabah IFG Life untuk membayarkan premi. Nasabah cukup melakukan satu kali proses registrasi dan selanjutnya proses pembayaran akan dilakukan otomatis sesuai dengan jumlah nominal premi. Hal ini sejalan dengan prinsip Yokke yang selalu mengedepankan keamanan dan juga kemudahan serta kenyamanan dalam bertransaksi, terang Niniek Rahardja dalam acara penandatanganan kerja sama.

 

 

Tentang Bank Mandiri

Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan layanan finansial kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Hubungan Kelembagaan, Commercial, Micro & SME, Consumer Banking, Treasury dan International Banking. Bank Mandiri pada saat ini bersinergi dengan beberapa perusahaan anak untuk mendukung bisnis utamanya yaitu: Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Indonesia (perbankan syariah), Bank Mandiri Taspen/Mantap (kredit UMKM), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Mandiri Inhealth (asuransi kesehatan), Mandiri AXA General Insurance(asuransi umum), Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan), Mandiri UtamaFinance (jasa pembiayaan), Mandiri International Remittance (remitansi), MandiriEurope (treasury & financial institution), dan Mandiri Capital Indonesia (pembiayaan modal ventura).

Dalam ekspansi bisnis, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan dan produk perbankan digital yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan retail. Kopra by Mandiri merupakan solusi digital bagi industri nasional yang menyatukan para korporasi sampai pelaku usaha kecil menengah dalam suatu ekosistem digital single access yang sangat mudah dan solutif seperti layanan Cash Management, Forex, Trade & Guarantee, Supply Chain Management, Virtual Account sampai solusi keuangan terintegrasi berbasis Application Programming Interface (API). Sedangkan layanan digital retail meliputi aplikasi Livin’ by Mandiri, kartu prabayar Mandiri e-money, serta layanan informasi berbasis kecerdasan buatan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri di +62 811-84-14000.

Hingga September 2022, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.011 jaringan kantor, yang terdiri dari 2.370 kantor cabang dan 1.641 kantor mikro. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 13.034 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi New Livin’ by Mandiri, SMS Banking dan Call Center 14000.

Informasi detail tentang Bank Mandiri bisa diakses melalui www.bankmandiri.co.id 

 

 

Tentang IFG Life

IFG Life merupakan perusahaan asuransi jiwa dan salah satu anak perusahaan dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), suatu Badan Usaha Milik Negara yang ditetapkan sebagai perusahaan holding di bidang keuangan dan investasi.

Saat ini, IFG Life sedang gencar melakukan penguatan sistem digital serta mendorong pemasaran produk-produk proteksi berbasis digital. Salah satu proteksi berbasis digital yang menarik dan bermanfaat yang ditawarkan IFG Life yakni produk asuransi untuk melindungi diri saat melakukan aktivitas olahraga dan traveling yang diberi nama IFG LifeSAVER.

Dengan premi hanya seharga Rp49.000, para pegiat olahraga dan traveler akan memperoleh proteksi hingga senilai Rp200 juta. Selain bermanfaat untuk perlindungan kecelakaan, manfaat utama LifeSAVER lainnya yakni proteksi medis cedera saat olahraga, meninggal/cacat tetap, fisioterapi, hingga kecelakaan.

 

 

Tentang Yokke

Berdiri sejak tahun 2016, Yokke merupakan local fintech startup dengan layanan utama sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran dengan misi utama untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung terciptanya cashless society yang aman dan nyaman di seluruh Indonesia. Yokke merupakan satu-satunya fintech di Indonesia dengan kapabilitas layanan yang luas dan menyeluruh mencakup merchant (channel offline dan online), bank (acquiring dan issuing) dan institusi finansial lainnya (konvensional maupun fintech startup).

Berkomitmen untuk selalu mengutamakan keamanan dalam bertransaksi, Yokke adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki sertifikasi ganda pemrosesan transaksi berstandar internasional: PCI DSS dan PCI PIN.

Pada 2019, Yokke mendapatkan lisensi Payment Gateway dari Bank Indonesia. Saat ini Yokke menerima pembayaran dari brand network internasional (VISA,Master Cards, CUP, JCB) dan tentunya juga Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Dalam waktu singkat Yokke telah berkembang pesat dengan 30 kantor perwakilan dan 600 orang sales force yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampai dengan tahun 2022, Yokke mengelola lebih dari 270.000 EDC merchant dan 4000 lebih merchant online (eCommerce). Tidak hanya mengakuisisi, Yokke juga memastikan seluruh merchant kelolaan Yokke dapat tumbuh besar bersama.

Terus berinovasi untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi, Yokke memperkenalkan YokkeBiz sebagai solusi komprehensif kepada merchant untuk dapat mengelola dan mengembangkan bisnisnya dengan efektif dan efisien.

Informasi lebih lanjut tentang Yokke bisa diakses melalui www.yokke.co.id 

 

 

Tentang LinkAja 

LinkAja merupakan penyedia jasa pembayaran berbasis server yang merupakan produk andalan dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan telah terdaftar di Bank Indonesia. Berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia Nomor 21/65/DKSP/Srt/B yang dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 2019, Finarya secara resmi telah mendapat lisensi/izin dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Penerbit Uang Elektronik dan Penyelenggara Layanan Keuangan Digital Badan Hukum. PT Fintek Karya Nusantara juga telah menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO/IEC 27001:2013 sebagaimana sesuai dengan sertifikat No IS 733702 yang diterbitkan pada tanggal 24 November 2020. 

Finarya merupakan anak usaha dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak perusahaan BUMN, yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Mandiri Capital Indonesia, PT BRI Ventura Investama, PT BNI Sekuritas, PT Jasamarga Toll Road Operator, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), PT Pertamina Retail (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia, PT Asuransi Jiwa IFG dan PT Danareksa Capital, yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2019 dalam semangat sinergi nasional. Sebagai anak usaha BUMN, Finarya juga terbuka untuk bersinergi dengan pihak swasta yang memiliki visi dan misi serupa. Di bulan Oktober 2020, Grab Pte.Ltd. resmi menjadi pemegang saham baru Finarya. Pada Maret 2021, PT Dompet Karya Anak Bangsa resmi terdaftar sebagai pemegang saham baru Finarya. 

Didukung oleh Telkomsel selaku operator seluler terbesar di Indonesia dan jaringan besar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan ratusan ribu titik akses transaksi keuangan, keberadaan Finarya sebagai platform sistem pembayaran produk-produk BUMN akan membantu mendorong ekosistem transaksi keuangan non-tunai dan inklusi keuangan yang holistik di Indonesia, dengan fokus pada kebutuhan pembayaran mendasar seluruh kalangan masyarakat Indonesia. 

 

Untuk mendapatkan informasi lainnya, silakan kunjungi official page kami di https://www.linkaja.id dan bergabunglah dengan akun media sosial LinkAja lainnya: 

Instagram: www.instagram.com/linkaja/

Facebook : www.facebook.com/linkaja.indonesia

Twitter : twitter.com/linkaja

Youtube : www.youtube.com/channel/UCVoM8DZXOxCSu2PWwxVQh5Q

Berita Terbaru
IFG Life kerja sama dengan Bank Mandiri, Yokke, dan LinkAja
Korporasi
Bayar Klaim Rp22,5 T, IFG Life Berkomitmen Menjaga Kepercayaan Pemegang Polis
Jakarta, 13 Oktober 2025 – PT Asuransi Jiwa IFG ( IFG Life ) mencatat kinerja positif hingga kuartal III 2025. Sepanjang Januari–September 2025, IFG Life membukukan perolehan premi konsolidasi sebesar Rp3,74 triliun, naik 4,5% (Rp165 miliar) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,58 triliun. Pertumbuhan pendapatan premi ini lebih baik dibanding pertumbuhan premi industri asuransi yaitu 3,6% (AAJI, kinerja semester 1 2025, press conference Agustus 2025). Kinerja positif ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan dan produk IFG Life. Selain capaian tersebut, fokus utama perusahaan tetap tertuju pada pemenuhan kewajiban kepada nasabah. IFG Life telah menunaikan pembayaran klaim lebih dari Rp22,5 triliun kepada lebih dari 450.000 peserta sejak berdiri pada Oktober 2020 hingga September 2025. Nilai ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan hak-hak pemegang polis terpenuhi sesuai ketentuan. Pada periode Januari–September 2025 terdapat kerugian setelah pajak Rp119 miliar, namun secara keseluruhan IFG Life tetap mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba komprehensif sebesar Rp465,4 miliar. IFG Life juga mencatat ekuitas sebesar Rp5,96 triliun. Sebagai tambahan informasi, OJK telah menetapkan batas ekuitas minimum untuk perusahaan asuransi jiwa komersial sebesar Rp500 miliar pada tahun 2026 dan Rp1 triliun pada tahun 2028, sehingga ekuitas IFG Life tercatat jauh di atas ambang batas minimum ketentuan OJK. Kinerja keuangan yang solid ini turut ditopang oleh Rasio Kecukupan Modal (RBC) sebesar 214,97%, jauh di atas batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%, menandakan fundamental keuangan IFG Life tetap kuat. Bagi IFG Life, kepercayaan nasabah adalah aset terbesar. IFG Life akan terus menegakkan prinsip tata kelola yang baik dan kehati-hatian dalam setiap kebijakan bisnis, serta memastikan kewajiban dalam bentuk pembayaran klaim kepada pemegang polis tetap terlaksana dengan tepat waktu.
IFG Life kerja sama dengan Bank Mandiri, Yokke, dan LinkAja
Korporasi
Dukung Kemandirian Finansial, IFG Life dan Mandiri Inhealth Adakan Literasi Keuangan bagi Driver Ojek Online Tunarungu
PT Asuransi Jiwa IFG ( IFG Life ) dan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia ( Mandiri Inhealth ), anggota BUMN holding asuransi, penjaminan, dan investasi; bersama Ruang Amal Indonesia, lembaga filantropi yang fokus pada program pembangunan sosial, kemanusiaan, keagamaan, dan lingkungan; menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan bagi 50 driver anggota Komunitas Ojek Tunarungu ( KOTRI ) di Ibtisamah Mulia Deaf Learning Centre, Kota Bekasi. Program ini bertujuan mendukung para driver tunarungu agar mampu mengatur pendapatan dan menyusun rencana keuangan keluarga dengan lebih baik. Kegiatan bertajuk program Amal Inklusi yang dilakukan pada 12 September 2025 ini memberikan materi seputar cara menjaga stabilitas keuangan rumah tangga, mengelola pendapatan, serta menyusun perencanaan untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Peserta juga dibekali strategi agar terhindar dari pengeluaran tidak terkendali dan kebiasaan yang menguras tabungan. Seluruh sesi berlangsung dengan dukungan relawan dan juru bahasa isyarat, sehingga peserta dapat mengikuti materi dengan nyaman tanpa hambatan komunikasi. Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi, menyatakan bahwa program literasi keuangan bagi KOTRI ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam menghadirkan akses edukasi finansial yang setara bagi semua lapisan masyarakat. “Program ini tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga kesempatan bagi teman-teman tunarungu untuk lebih percaya diri dalam mengatur kehidupan finansial mereka. Kami di IFG Life percaya bahwa edukasi tentang keuangan harus menyentuh semua kalangan, dan melalui kegiatan ini kami berharap dapat menghadirkan dampak nyata bagi para peserta,” ujar Gatot. KOTRI sendiri merupakan komunitas bagi ratusan driver tunarungu di Jabodetabek. Saat ini KOTRI mempunyai lebih dari 650 anggota khusus di wilayah Jabodetabek. Tak hanya di Jakarta, organisasi ini pun berdiri di Solo, Bandung, Semarang, Medan, dan Surabaya. Melalui komunitas ini, para anggota saling berbagi pengalaman sekaligus memperkuat solidaritas. KOTRI juga menghadirkan program pengajaran bahasa isyarat kepada masyarakat yang tertarik untuk belajar. Kehadiran program literasi keuangan dari IFG Life diharapkan menjadi bekal tambahan agar para driver semakin percaya diri dan mandiri dalam mengelola keuangan. Bagi IFG Life, kegiatan ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh peserta dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera.
IFG Life kerja sama dengan Bank Mandiri, Yokke, dan LinkAja
Korporasi
IFG Life Menjawab Mitos Seputar Asuransi di Mata Masyarakat
Berdasarkan laporan IFG Progress (Februari 2025), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih menjadi yang terendah di kawasan Asia Tenggara, yakni hanya 1,4%. Angka ini tertinggal dibandingkan Vietnam (2,2%), Filipina (2,5%), Malaysia (3,8%), Thailand (4,6%), Singapura (12,5%), serta dua negara besar Asia lainnya, Tiongkok (3,9%) dan India (4,0%). Di sisi lain, tingkat literasi asuransi di Indonesia pada 2025 tercatat sekitar 45,45% menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK bersama BPS. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata negara lain yang mencapai 60–70%. Minimnya pemahaman mengenai manfaat asuransi inilah yang memicu banyak kesalahpahaman dan menjadi salah satu faktor utama rendahnya kesadaran masyarakat untuk memiliki perlindungan sejak dini. “Rendahnya penetrasi dan literasi asuransi di Indonesia menunjukkan masih besarnya tantangan dalam meningkatkan edukasi keuangan. Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa asuransi bukan sekadar biaya, melainkan investasi perlindungan jangka panjang bagi diri dan keluarga. Sebagai pemimpin industri di bidang asuransi, IFG Life berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi, meluruskan miskonsepsi, serta menghadirkan solusi proteksi yang mudah diakses, komprehensif, dan relevan di setiap tahap kehidupan,” ujar Fabiola Noralita, Direktur Bisnis Individu IFG Life. Untuk memahami lebih jelas manfaat asuransi, penting meluruskan beberapa miskonsepsi yang selama ini berkembang. Berikut penjelasan IFG Life terkait hal tersebut: 1. Klaim Asuransi Itu Sulit dan Ribet Sebagian masyarakat beranggapan bahwa proses klaim asuransi selalu rumit, membutuhkan waktu lama, dan sering kali memakan biaya tambahan. Persepsi ini membuat sebagian orang enggan memiliki asuransi, karena merasa nantinya justru akan dipersulit saat membutuhkan manfaat perlindungan. IFG Life menegaskan bahwa klaim asuransi sebenarnya dirancang untuk mudah, cepat, dan transparan . Selain pengajuan klaim konvensional, nasabah IFG Life juga dapat mengajukan klaim secara digital melalui aplikasi One by IFG. Proses klaimnya juga tidak berbelit, karena nasabah hanya perlu mengunggah softcopy klaim dokumen yang diperlukan, setelah itu klaim akan langsung diproses dan nasabah dapat melacak statusnya di aplikasi. Selain itu, nasabah tidak dikenakan biaya apa pun dalam proses klaim, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya pungutan tambahan. IFG Life berkomitmen menghadirkan pengalaman klaim yang sederhana dan efisien, agar manfaat perlindungan dapat segera dirasakan oleh nasabah dan keluarganya. 2. Asuransi Hanya untuk Kalangan Tertentu Banyak orang beranggapan bahwa asuransi hanya ditujukan bagi mereka yang memiliki penghasilan tinggi atau pekerjaan tertentu. Persepsi ini membuat sebagian masyarakat merasa bahwa proteksi asuransi bukanlah kebutuhan prioritas, melainkan sebuah “kemewahan” yang hanya bisa dijangkau oleh kelompok tertentu. Produk IFG Life dirancang agar mudah diakses, fleksibel, dan sesuai dengan kebutuhan di setiap tahap kehidupan, mulai dari anak muda, keluarga baru, hingga persiapan pensiun. Dengan pilihan produk yang komprehensif, masyarakat dapat menyesuaikan proteksi sesuai kemampuan finansial dan prioritas hidupnya. Dengan demikian, asuransi bukanlah kemewahan, melainkan perlindungan penting bagi siapa saja. 3. Manfaat Asuransi Jiwa Hanya Dapat Dirasakan Setelah Nasabah Meninggal Dunia Sebagian masyarakat menganggap asuransi jiwa hanya bermanfaat bagi ahli waris ketika pemegang polis meninggal dunia. Pandangan ini keliru dan membuat banyak orang menunda memiliki perlindungan sejak dini. Faktanya, asuransi jiwa tidak hanya bermanfaat saat pemegang polis meninggal dunia, tetapi juga dapat memberikan perlindungan finansial ketika menghadapi risiko penyakit kritis. Melalui produk seperti IFG LifeCHOICE, nasabah memperoleh proteksi yang lebih komprehensif. Mulai dari perlindungan terhadap penyakit kritis hingga santunan meninggal dunia, sehingga beban biaya dapat diminimalkan dan keluarga tetap terlindungi di setiap tahap kehidupan. 4. Klaim Asuransi Sulit di Kota Kecil Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa klaim asuransi hanya bisa dilakukan dengan mudah di kota besar, sementara di daerah lain prosesnya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini membuat sebagian orang di daerah enggan berasuransi karena khawatir tidak bisa mengakses manfaatnya. IFG Life menegaskan bahwa klaim asuransi kini dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan transparan, termasuk bagi nasabah di daerah. Melalui digitalisasi layanan, nasabah dapat mengajukan klaim secara seamless melalui aplikasi One by IFG tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. Proses klaim juga tidak dipungut biaya apa pun, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya beban tambahan. 5. Premi Asuransi Mahal Banyak masyarakat beranggapan bahwa premi asuransi selalu mahal dan sulit dijangkau, sehingga asuransi dianggap bukan prioritas. Persepsi ini membuat sebagian orang menunda memiliki proteksi sejak dini. Faktanya, asuransi dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial masyarakat, sehingga tidak perlu menunggu mapan atau berpenghasilan besar untuk mulai memiliki perlindungan. Data IFG Progress menunjukkan tiga faktor utama yang menghambat masyarakat menjadi peserta asuransi, yaitu: (1) belum merasa memiliki kebutuhan, (2) kurangnya kepercayaan terhadap perusahaan asuransi, dan (3) persepsi bahwa premi asuransi cenderung mahal. Ketiga faktor ini membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk mendorong peningkatan penetrasi asuransi. Studi tersebut juga menemukan belum adanya kecenderungan kuat dari responden yang belum memiliki asuransi untuk segera membeli produk asuransi. Hal ini terlihat dari komposisi subkelompok responden yang masih terbagi: 53% menyatakan ingin membeli asuransi pertama mereka, sementara 47% belum memiliki niat. Bahkan, dari kelompok yang ingin membeli, sekitar 40% baru berencana mendaftar asuransi lebih dari lima tahun ke depan. Temuan ini menegaskan betapa besarnya tantangan dalam memperluas penetrasi asuransi di Indonesia. “Asuransi bukanlah beban biaya, melainkan perlindungan finansial yang semakin penting di tengah ketidakpastian. Karena itu, kami mendorong masyarakat untuk memiliki proteksi sejak dini, agar manfaat perlindungan dapat dirasakan lebih optimal dengan premi yang tetap terjangkau,” tutup Fabiola.
comment-icon
0 Komentar
profile-icon

Belum ada komentar...
person
download background
#BantuJagaMasaDepanDownloadOneSekarang
download one by ifg on google playdownload one by ifg on app store
Disclaimer