Emfisema merupakan kondisi terjadinya pembengkakan jaringan atau bagian tubuh karena adanya udara. Biasanya pembengkakan ini muncul karena adanya udara seperti gelembung paru-paru yang terus mengembang dan tidak menguncup lagi. Istilah sederhana dalam bahasa Indonesia tentang emfisema adalah busung angin.

Seseorang akan dikatakan terkena penyakit emfisema jika telah terjadi penyempitan saluran napas dan terhambatnya aliran udara yang menyebabkan penurunan pertukaran gas. Lalu apa penyebab emfisema?
Apa Penyebab Emfisema?
Berikut adalah faktor yang menyebabkan terjadinya emfisema
Polusi Udara
Polusi udara adalah hal yang paling umum menyebabkan emfisema. Polusi ini misalnya adalah asap rokok, baik itu merupakan perokok aktif maupun asap rokok dari orang lain. Oleh sebab itulah dikatakan bahwa kegiatan merokok dapat memicu timbulnya emfisema karena dapat menimbulkan iritasi pada saluran udara dan merusak jaringan paru-paru.
Kondisi terpapar polusi dan bahan kimia industri dalam jangka meningkatkan risiko terkena penyebab emfisema. Seiring dengan lamanya terpapar polusi atau bahan kimia industri, paru-paru akan mengalami peradangan hingga mengakibatkan elastisitas paru-paru.
Kekurangan Zat Alpha 1 Antitrypsin
Zat alpha 1 antitrypsin atau AAT adalah protein yang berfungsi untuk melindungi elastisitas pada struktur paru-paru. Alpha 1 antitrypsin membantu melindungi paru-paru dari kerusakan yang disebabkan saat suatu enzim diaktifkan.
Kelainan Genetik
Kelainan genetik merupakan faktor yang jarang terjadi pada kasus penyakit emfisema. Namun seseorang dengan kelainan atau defisiensi alfa 1 antitripsin. Kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan protein alfa 1 antitripsin. Kondisi ini sama halnya dengan penyebab emfisema akibat kekurangan zat alpha 1 antitripsin akan tetapi pemicunya adalah karena faktor kelainan genetika pada seseorang.
Usia
Benar bahwa emfisema dapat menyerang siapa saja namun faktor usia dapat memperbesar risiko seseorang terkena penyakit emfisema, khususnya pada orang yang berusia 40 tahun ke atas.. Pasalnya jaringan tubuh pada lansia akan lebih rentan mengalami kerusakan sehingga memicu terjadinya emfisema.
Gejala Emfisema
Gejala emfisema kadang tidak disadari oleh sebagian orang saat penyakitnya mulai terjadi. Bahkan ada orang yang tidak menyadari bahwa dirinya tengah mengalami penyakit emfisema setelah bertahun-tahun terserang.
Gejala paling umum yang terjadi pada penderita emfisema adalah kesulitan napas yang terjadi secara bertahap. Gejala-gejala apa penyebab emfisema adalah sebagai berikut.
- Sering mengalami batuk-batuk dan mengeluarkan dahak.
- Mengalami mengi, napas pendek, atau sesak napas.
- Kelelahan otot yang disebabkan batuk terus menerus
- Penurunan berat badan
- Bibir menjadi pucat dan perubahan warna pada kuku menjadi abu-abu kebiruan karena kurang oksigen
Semakin parah Emfisema akan menimbulkan gejala yang berbeda. Berikut adalah gejala pada penderita emfisema yang telah parah.
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan mengalami penurunan drastis
- Mudah mengalami kelelahan
- Mengalami sakit kepala, khususnya pada pagi hari
- Detak jantung berdebar kencang
- Bibir dan kuku menjadi kebiruan karena kurang oksigen
- Kaki mengalami pembengkakan
- Mengalami kesulitan untuk tidur
- Depresi
Pengobatan Emfisema
Emfisema tidak dapat diobati secara menyeluruh hingga hilang sepenuhnya. Emfisema hanya bisa diredakan gejala juga diperlambat peradangan atau hal yang menyebabkan rasa sakit penderitanya. Selain itu penanganan Emfisema biasanya fokus agar penderitanya dapat menjalani aktivitas dengan normal.
Penanganan penyakit emfisema bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup. Jika penderita adalah perokok aktif, dokter biasanya akan menyarankan untuk berhenti merokok. Selain itu perlu juga untuk menghindari asap rokok dan polusi udara yang dapat membuat paru-paru iritasi.
Adapun obat-obatan yang dapat dikonsumsi adalah bronkodilator atau pelega napas, kortikosteroid untuk meredam gejala peradangan, dan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri. Akan tetapi penggunaan obat-obatan tersebut harus sesuai dengan resep dokter supaya dengan tujuan menghindari permasalahan lain yang mungkin muncul.