Treponema Pallidum atau bakteri penyebab sifilis adalah bakteri yang dapat memicu respons imun dalam tubuh manusia. Respons imun yang muncul pun berbeda-beda tergantung pada kondisi penyakit sifilis yang dideritanya.

Bakteri Penyebab Sifilis adalah Treponema Pallidum
Bakteri Penyebab Sifilis adalah Treponema Pallidum

Sebelum awal abad ke-20, penyakit menular kelamin sifilis masih dianggap sebagai penyakit menular kelamin Gonore, padahal keduanya berbeda. Perbedaan di antara keduanya baru diketahui sebagai penyakit dari organisme yang berbeda pada awal abad ke-20. Teknologi yang berkembang pesat berhasil membantu peneliti mengidentifikasi mikroorganisme penyebab penyakit sifilis hingga akhirnya menemukan cara pengobatan yang efektif.

Kondisi paling parah yang mungkin akan menjangkit penderita penyakit sifilis adalah ketika bakteri Treponema pallidum menginfeksi bagian otak manusia. Pasalnya otak merupakan bagian paling sulit yang mustahil ditembus benda asing. Namun bakteri penyebab sifilis adalah salah satu yang dapat menembus sistem pertahanan dari otak.

Kondisi saat masuknya bakteri penyebab penyakit sifilis ke dalam otak akan memicu komplikasi infeksi otak yang akan memperparah kondisi pasien dengan cepat. Penting untuk segera mengobati infeksi bakteri treponema pallidum jika sudah menunjukkan gejala infeksi.

Bakteri Treponema pallidum dapat menularkan infeksi dari satu orang ke orang lainnya. Aktivitas seksual yang dilakukan penderita penyakit sifilis dapat menularkan infeksinya ke pasangan. Ini merupakan penularan sifilis yang paling umum terjadi.

Tahapan Infeksi Bakteri Penyebab Sifilis

Gejala saat bakteri penyebab sifilis menginfeksi tubuh adalah adanya luka tanpa rasa nyeri di area tertentu, khususnya di area kelamin. Selain alat kelamin, munculnya luka-luka tanpa rasa nyeri ini terkadang terdapat pada bagian rektum atau mulut.

Sifilis Primer

Gejala penyakit sifilis ditandai dengan kemunculan luka pada alat kelamin, dubur, dan mulut. Jika luka-luka pada tempat yang disebutkan tadi muncul berarti bakteri Treponema pallidum telah masuk ke dalam tubuh.

Pemulihan untuk infeksi yang telah sampai pada tahap sifilis primer kurang lebih berlangsung selama 3 sampai 6 minggu. Infeksi akan terus berkembang sampai ke tahap yang lebih parah jika tidak segera mendapat pengobatan dan perawatan.

Beberapa minggu kemudian setelah munculnya gejala primer tadi akan menyebabkan luka di sekitar alat kelamin, dubur, bibir menghilang. Gejala sifilis sekunder akan merasakan beberapa gejala selain adanya luka pada kelamin.

Sifilis Sekunder

Beberapa gejala yang mungkin akan muncul pada fase sifilis sekunder yaitu adanya munculnya ruam di beberapa bagian tubuh. Ruam ini dapat terlihat terutama pada area sekitar kelamin dan mulut. Selain ini penderita sifilis akan mengalami sakit dan nyeri di kelapa juga di bagian sendi-sendi. Nyeri tersebut biasanya akan menyebabkan demam dan kondisi suhu tubuh yang tidak stabil.

Penderita penyakit kelamin sifilis akan merasakan mudah lelah yang berlangsung lama. Pembengkakan kelenjar getah bening juga akan terjadi karena bakteri sudah menyerang sistem imun sehingga menyebabkan kerontokkan juga pada langsung. Kondisi ini sekaligus diikuti dengan penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Dalam 12 bulan pertama terkena terjangkit, bakteri treponema pallidum masih bisa menularkan infeksinya ke orang lain.

Sifilis Laten

Setelah bakteri treponema pallidum menginfeksi tubuh selama 2 tahun atau lebih penyakitnya tidak lagi bisa menular ke orang lain. Selain itu, penderita sifilis tidak lagi mengalami gejala klinis tertentu setelah memasuki tahap sifilis laten. Kondisi ini akan menyebabkan fase sifilis laten memasuki fase sifilis tersier jika tidak segera ditangani.

Sifilis Tersier

Sifilis tersier merupakan tahapan penyakit sifilis paling berbahaya, terjadi setelah 10 sampai 30 tahun setelah infeksi primer terjadi. Gejala sifilis tersier umumnya ditandai dengan munculnya tumor kecil pada bagian tubuh tertentu. Sifilis ini berdampak pada organ tubuh penting seperti jantung, otak, mata, hati, serta pembuluh darah.