Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC merupakan kepanjangan dari tuberkulosis, penyakit ini termasuk penyakit yang bisa menular oleh karenanya penting untuk mengetahui gejala penyakit TBC.

TBC dapat menyarang organ paru-paru. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat merambat ke bagian tubuh lainnya, jika hal tersebut terjadi akan menyebabkan komplikasi penyakit yang membahayakan kesehatan seseorang. Istilah untuk menyebut penyakit TBC yang menyerang organ selain paru-paru dikenal dengan sebutan TB Ekstra Paru.
Batuk seseorang yang menderita TBC umumnya berdahak, kental, dan berwarna hijau kekuningan keruh bahkan bisa menyebabkan batuk berdarah karena iritasi saluran pernapasan. Batuk tersebut menandakan seseorang telah terinfeksi bakteri penyebab penyakit TBC
Penularan Penyakit TBC
Infeksi bakteri Mycrobacterium tuberculosis dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas disertai batuk kronis. Penyakit ini mudah menular kepada orang lain sehingga perlu untuk diwaspadai. Bahkan pada tahun 2020 World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa ada 1,5 juta jiwa meninggal akibat terserang oleh penyakit TBC.
Tuberkulosis merupakan penyakit yang menduduki peringkat kedua setelah Covid-19 yang menyebabkan banyak kematian. Akan tetapi penyakit TBC dapat diatasi dengan penanganan yang tepat, tercatat ada 58 juta jiwa yang berhasil melawan penyakit TBC ini melalui pengobatan medis sejak tahun 2000 sampai 2018.
Penyakit TBC disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui droplet (cairan tubuh). Penularan bisa terjadi saat cairan tubuh seperti percikan ludah terhirup dan masuk ke dalam tubuh orang lain. Penularan paling umum biasanya terjadi melalui batuk atau bersin.
Gejala Tuberkulosis
Gejala infeksi bakteri penyebab TBC yang menyerang paru-paru dapat memunculkan gejala sebagai berikut.
- Mengalami sesak Napas
- Mengalami batuk yang berlangsung lama, lebih dari 3 minggu
- Mengalami batuk berdarah
- Dada terasa sakit dan nyeri
- Demam yang menyebabkan perubahan suhu tubuh
- menggigil
- Mudah merasa lemas dan lelah
- Mengalami perubahan berat badan yang turun secara drastis
- Kurang nafsu makan
- Berkeringat di malam hari
Perlu diketahui juga bahwa kemunculan gejala-gejala TBC pada setiap orang itu berbeda-beda. Oleh karenanya gejala yang muncul tidak bisa menjadi acuan. Sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter dengan segera jika menemui gejala yang mungkin bisa menyebabkan TBC.
Komplikasi Penyakit TBC
Penderita penyakit TBC akan mengalami berbagai macam komplikasi mematikan jika tidak segera diobati. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri bisa diobati dengan cara menggunakan obat yang mengandung jenis antituberkulosis. Antituberkulosis adalah antibiotik yang digunakan khusus untuk menghentikan infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Kemungkinan komplikasi saat TBC tidak segera diberi perawatan dan pengobatan akan terjadi. Penyakit ini bukan hanya akan menginfeksi paru-paru lebih parah, tetepi juga menyebar ke bagian tubuh lainnya, bahkan otak sekalipun.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin akan terjadi jika pengidap TBC tidak segera mendapat perawatan medis.
- Kerusakan sendi
- Kelainan pada jantung
- Nyeri punggung
- Masalah fungsi ginjal dan hati
- Peradangan selaput otak atau meningitis
Adapun pengobatan untuk TBC terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan. Berikut beberapa obat TBCparu-paru yang umumnya digunakan pada tahap pengobatan insentif.
- Pyrazinamide
- Isoniazid
- Streptomisin
- Rifampin
- Ethambutol
Adapun jika ternyata obat-obat diatas tidak dapat mengatasi infeksi TBC akibat mengalami resisten terhadap obat antituberkulosis, maka penderita tersebut perlu menjalani pengobatan lainnya menggunakan beberapa obat berikut.
- Amikacin (dapat diganti dengan kanamcyn)
- Ethionamide atau Prothionamide
- Cycloserine atau Para-aminosalicylic Acid (PAS)
- Ciprofloxacin
- Ofloxacin
- Levofloxacin
Sementara itu pencegahan TBC bisa dilakukan dengan cara menyuntikkan BCG (Bacille Calmette-Guerin) kepada anak-anak pada saat masa imunisasi sebanyak satu kali.