Pernahkah Anda merasa ada makanan yang tersangkut di tenggorokan diikuti dengan rasa panas di dada? Mungkin Anda menderita penyakit GERD. Bagi orang awam, Maag sering disamakan dengan GERD karena gejalanya mirip, sama-sama menyerang organ perut. Maag dan refluks gastroesophageal adalah penyakit yang berbeda. Berikut penjelasannya!.

Jangan Remehkan Penyakit GERD karena Bisa Berdampak Kematian
Jangan Remehkan Penyakit GERD karena Bisa Berdampak Kematian

Mengenal Penyakit Gastroesophageal Refluks

GERD adalah penyakit yang sangat umum dari sistem pencernaan manusia. GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala atau perubahan mukosa yang disebabkan oleh gangguan pada sistem gastrointestinal dimana asam lambung dan isi lambung naik kembali ke kerongkongan (esophagus).

Aliran balik atau regurgitasi ini dapat menyebabkan setiap penderita akan mengalami sensasi terbakar di bawah tulang dada, yang juga dikenal sebagai mulas. Penyakit ini sebenarnya merambah sistem pencernaan manusia, namun jika tetap saja dibiarkan maka dapat mengganggu kesehatan pencernaan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Disarankan untuk menentukan apakah kerusakan pada selaput lendir atau lapisan kerongkongan karena rangsangan asam lambung. Memiliki endoskopi. Jika Anda sering mengalami gejala refluks asam yang tidak membaik dengan pengobatan, Anda mungkin menderita penyakit GERD dan harus segera menemui dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Penyebab Munculnya Gangguan GERD

1. Stres

Stres juga dapat menyebabkan mulas. Ini terjadi ketika stres dan kecemasan yang tidak dikelola dengan baik dapat memperburuk dari reaksi gejala gangguan pencernaan. Saat Anda stres, sekresi hormon yang disebut prostaglandin berkurang. Faktanya, hormon ini melindungi lapisan perut dari udara asam yang akan meredakan gejala penyakit gastritis.

Mengurangi jumlah hormon prostaglandin nantinya akan mampu membuat dinding bagian lambung lebih rentan terhadap erosi dan meningkatkan risiko tukak lambung. Oleh karena itu, jangan terlalu membebankan segala sesuatu secara berlebihan dan hindari diri dari stres. Anda bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk meredakan stres yang dihadapi

2. . Infeksi Bakteri

Penyebab utama yang sering kali menjadi awal mula munculnya penyakit GERD adalah terjadinya infeksi bakteri Helicobacter pylori yang merupakan penyebab dispepsia atau gastritis yang paling umum. Adanya bakteri Helicobacter akan mempercepat penyebaran infeksi lambung hingga penyakit tukak lambung akibat gastritis atau eksaserbasi gastritis.

Bakteri ini biasanya menyerang pada bagian lapisan usus halus bagian atas dan juga lambung lambung sehingga memberikan efek berupa sakit perut. Gejala umum GERD yang mungkin terjadi adalah kembung, sering bersendawa, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah. Jika sudah sering mengalami hal tersebut maka sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter

3. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah salah satu kemungkinan penyebab terjadinya gangguan GERD. Meski relatif jarang, penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sudah menyerang pada bagian sel-sel sehat di dalam tubuh alih-alih melawan zat asing penyebab penyakit. Jadi banyak sekali hal yang menjadi penyebab dari munculnya penyakit gastritis

4. Tidak Menjaga Pola Makan

Berbaring atau kebiasaan rebahan setelah makan, juga dapat meningkatkan risiko penyakit GERD. Berbaring setelah makan dapat menyebabkan makanan dan asam lambung naik ke bagian kerongkongan. Biasanya ada rasa sakit perut, mual atau nyeri di dada dan perut. Jika ingin berbaring maka perlu pastikan anda telah beristirahat setelah makan selama 2-3 jam

4 penyebab tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit gastritis. Pastikan bahwa anda menghindari hal tersebut untuk bisa tetap hidup dengan nyaman. Selain itu, terangkan juga pola hidup serta pola makan yang sehat agar bisa terhindar dari gangguan lambung. Penyakit ini akan memberikan dampak yang besar bagi kesehatan kedepannya