Penyakit sifilis dikenal juga sebagai penyakit raja singa. Penyebab dari munculnya gangguan kesehatan ini adalah dikarenakan adanya infeksi bakteri yang disebut Treponema Pallidum. Jenis gangguan ini biasanya mudah ditularkan melalui hubungan seksual yang dampaknya akan berakibat pada masalah jangka panjang pada sendi dan bahkan kerusakan pada otak

Waspada Terhadap Penyakit Sifilis yang Berbahaya, Berikut Penjelasannya
Waspada Terhadap Penyakit Sifilis yang Berbahaya, Berikut Penjelasannya

Mengenal Tahap Gejala Gangguan Sifilis

1. Primer

Seperti dilansir situs US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada empat tahap sifilis: primer, sekunder, laten, dan tersier, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda. Satu atau lebih luka dapat terlihat pada tahap awal atau pertama sifilis. Ulkus ini merupakan pintu masuk sifilis biasanya pada vagina,  penis, rektum, bibir, atau mulut.

Banyak orang yang tidak menyadarinya karena memar biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Nyeri biasanya berhenti dalam waktu 3 sampai 6 minggu dan hilang terlepas dari jenis pengobatan yang telah diterima. Bahkan setelah rasa sakitnya hilang, penderita sipilis masih membutuhkan pengobatan untuk mencegah infeksi berlanjut ke tahap sekunder.

2. Sekunder

Penyakit sifilis sekunder dapat berkembang dalam waktu 6 minggu sampai 6 bulan setelah terpapar sifilis atau dapat berlangsung 1 hingga 3 bulan. Pada tahap sekunder, ruam dan luka dapat muncul di vagina, mulut, dan anus. Tahap ini biasanya dimulai dengan ruam pada satu atau lebih bagian tubuh, yang biasanya tidak gatal tetapi bisa sangat halus sehingga Anda bahkan tidak menyadarinya.

Ruam dapat muncul selama atau beberapa minggu setelah luka primer sembuh. Ruam coklat kemerahan muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Gejala sekunder lainnya termasuk demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok, nyeri otot, penurunan berat badan dan kelelahan yang dirasakan oleh tubuh.

Gejala yang muncul pada tahap kedua menghilang dengan pengobatan yang tepat. Jika infeksi tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi sifilis laten dan mungkin tersier. Oleh karena itu, ketika merasa sudah mengalami gejala yang disebutkan diatas maka perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter untuk diberikan penanganan dan pengobatan terbaik

3. Laten

Pada tahap lanjutan ini, biasanya justru tidak ditemukan suatu gejala atau tanda yang muncul atau bahkan terlihat. Dengan begitu maka jarang sekali orang menyadari bahwa dirinya telah terjangkit penyakit sifilis. Tanpa dilakukan pemeriksaan dalam durasi cukup lama, maka akan memberikan penyakit raja singa ini berkembang didalam tubuh selama bertahun tahun

4. Tahap tersier

Tidak semua sifilis yang tidak diobati mencapai tahap tersier, tetapi ketika itu terjadi, dapat mempengaruhi berbagai sistem organ termasuk otak, pembuluh darah dan sistem saraf. Sifilis tersier merupakan tahap serius dan terjadi 10 sampai 30 tahun setelah timbulnya infeksi. Dalam keadaan ini, penyakit ini dapat merusak organ dalam dan menyebabkan kematian.

Jika tanpa dilakukan pengobatan, penyakit sifilis dapat menyebar ke sistem saraf otak (neurosyphilis), mata (ocular syphilis), atau telinga (oto syphilis). Kondisi ini dapat terjadi pada setiap tahap sifilis. Gejala neurosifilis termasuk sakit kepala parah, gangguan gerakan otot, kelemahan otot, kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, dan bahkan demensia.

Gejala sipilis okular berkisar dari sakit pada bagian mata merah dan penglihatan kabur hingga kebutaan. Di sisi lain, gejala oto sifilis termasuk gangguan pendengaran, tinitus, tinitus, pusing. Pemeriksaan ke dokter secara berkala diperlukan untuk bisa mengetahui adanya gejala penyakit berbahaya didalam tubuh untuk bisa mendapatkan penanganan terbaik