Bagi yang belum tahu, penyakit kuning ini juga dikenal dengan istilah ikterus atau jaundice. Penyakit jenis ini diartikan sebagai kondisi menguningnya kulit dan bagian putih mata karena kadar bilirubin yang tinggi. Bilirubin diproduksi ketika sel darah merah dipecah. Untuk bisa memahami secara detail terkait dengan penyakit satu ini, yuk simak ulasannya

Gejala Penyakit Ikterus atau Kuning
Kebanyakan orang dengan penyakit Ikterus atau kuning akan mengalami gatal yang menjadi sumber munculnya efek samping gejala. Hal ini umumnya akan terjadi ketika sore menjelang malam hari terutama pada sore dan malam hari. Padahal, gatal-gatal diyakini sebagai gejala yang paling sulit dikendalikan dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Rasa gatal tersebut disebabkan oleh suatu rangsangan yang terjadi pada tubuh atau disebut prigen. Contohnya termasuk karena terkena gigitan serangga dan iritasi kimia dan otak menafsirkannya sebagai gatal. Sebagai respons terhadap rasa gatal, area tersebut digaruk atau digosok untuk menghilangkan iritasi yang terjadi pada bagian lapisan luar kulit tubuh
Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa pigmen kuning atau bilirubin merupakan zat yang gatal. Bilirubin terbentuk ketika hemoglobin yang kemudian dipecah sebagai bentuk dari proses daur ulang normal pada sel darah merah tua atau rusak. Bilirubin berjalan melalui aliran darah ke hati di mana ia mengikat atau menyatu dengan komponen empedu.
Bilirubin kemudian dibawa melalui saluran empedu ke saluran pencernaan, di mana ia dikeluarkan dari tubuh. Sebagian besar bilirubin diekskresikan dalam tinja dan sisanya dalam urin. Ketika terlalu banyak bilirubin menumpuk di hati, itu menumpuk di dalam darah dan tetap di bawah kulit. Hasilnya tubuh yang gatal terjadi pada orang dengan penyakit kuning.
Selain itu, badan gatal yang terjadi karena penyakit ikterus ini juga bisa disebabkan oleh garam empedu. Bedanya, gejala gatal yang diakibatkan oleh garam empedu akan muncul sebelum kulit menguning. Badan yang gatal akibat garam empedu tidak dapat menghasilkan kulit kemerahan yang terlihat bengkak seperti ketika mengalami gejala gatal pada umumnya
Penyebab Munculnya Penyakit Ikterus
Penyebab lain dari penyakit kuning termasuk infeksi, masalah golongan darah ibu-bayi, dan menyusui. ASI dapat mengganggu kemampuan atau kinerja hati bayi untuk bisa memproses bilirubin. Jenis penyakit ikterus atau kuning ini berlangsung lebih lama dari jenis penyakit kuning lainnya dan dapat berlangsung dalam waktu selama berminggu-minggu lamanya.
Juga pada orang dewasa, hati bisa rusak dan mengganggu pemrosesan bilirubin. Bilirubin mungkin tidak bisa masuk ke sistem pencernaan, sehingga dikeluarkan dengan buang air besar. Namun dalam kasus lain, terlalu banyak bilirubin yang mencoba untuk bisa masuk ke hati disaat yang bersamaan. Kondisi ini bisa memunculkan masalah kesehatan bagi tubuh.
Pada orang dewasa, pengobatan menargetkan penyebab sebenarnya dari penyakit ikterus. Sebagian besar bayi tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika pengobatan diperlukan, pengobatan terbaik adalah fototerapi. Bayi ditelanjangi di bawah lampu neon memiliki efek buruk karena lampu membantu memecah kelebihan bilirubin, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
Selimut UV juga tersedia. Kadar bilirubin dalam darah diperiksa secara teratur. Fototerapi bisa dijadikan alternatif untuk turunkan kadar bilirubin. Kadar bilirubin dapat meningkat setelah fototerapi, tetapi ini bersifat sementara. Warna kuning pada penyakit kuning bisa bertahan selama beberapa hari atau minggu dan bahkan dengan kadar bilirubin rendah.
Untuk melakukan deteksi terhadap penyakit yang satu ini diperlukan pengecekan darah sederhana agar bisa mengetahui kadar bilirubin pada tubuh. Ketika mengalami Ikterus maka dalam proses diagnosis akan ditemukan kadar bilirubin yang sangat tinggi. Setelah itu dokter akan melakukan pengecekan selanjutnya yaitu terkait dengan tes fungsi hati