Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau maag adalah kondisi yang sering dilaporkan. Penyakit yang satu ini dapat menyebabkan terjadinya gejala mulas dan gangguan pencernaan yang masih dalam kategori normal. Selain itu, gejalanya juga bisa diikuti dengan rasa muncul rasa terbakar di dada dan rasa penuh di perut. Yuk simak berbagai penyebab penyakit maag.

Jangan Sepelekan Penyakit Maag untuk Selamatkan Nyawa
Jangan Sepelekan Penyakit Maag untuk Selamatkan Nyawa

Penyebab Munculnya Gejala Maag

1. Stres

Stres juga dapat menyebabkan mulas. Ini terjadi ketika stres dan kecemasan yang tidak dikelola dengan baik dapat memperburuk dari reaksi gejala gangguan pencernaan. Saat Anda stres, sekresi hormon yang disebut prostaglandin berkurang. Faktanya, hormon ini melindungi lapisan perut dari udara asam yang akan meredakan gejala penyakit gastritis.

Mengurangi jumlah hormon prostaglandin nantinya akan mampu membuat dinding bagian lambung lebih rentan terhadap erosi dan meningkatkan risiko tukak lambung. Oleh karena itu, jangan terlalu membebankan segala sesuatu secara berlebihan dan hindari diri dari stres. Anda bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk meredakan stres yang dihadapi

2. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah salah satu kemungkinan penyebab terjadinya penyakit maag. Meski relatif jarang, penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sudah menyerang pada bagian sel-sel sehat di dalam tubuh alih-alih melawan zat asing penyebab penyakit. Jadi banyak sekali hal yang menjadi penyebab dari munculnya penyakit gastritis

Pada penyakit ini, sel imun justru bisa menyerang di bagian lapisan dinding lambung yang sehat. Dengan cara ini, sel-sel penyusun dinding lambung bisa meradang atau bahkan rusak. Jadi pastikan anda mendapatkan penanganan dari tenaga ahli agar bisa menentukan jenis pengobatan yang tepat dan sesuai agar kondisi bisa kembali pulih dan juga sehat untuk beraktivitas

3. Infeksi Bakteri

Penyebab utama yang sering kali menjadi awal mula munculnya penyakit maag adalah terjadinya infeksi bakteri Helicobacter pylori yang merupakan penyebab dispepsia atau gastritis yang paling umum. Adanya bakteri Helicobacter akan mempercepat penyebaran infeksi lambung hingga penyakit tukak lambung akibat gastritis atau eksaserbasi gastritis.

Bakteri ini biasanya menyerang pada bagian lapisan usus halus bagian atas dan juga lambung lambung sehingga memberikan efek berupa sakit perut. Gejala umum maag yang mungkin terjadi adalah kembung, sering bersendawa, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah. Jika sudah sering mengalami hal tersebut maka sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter

4. Merokok

Penyakit perut juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok. Ingatlah bahwa merokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah. Padahal, otot ini bertanggung jawab untuk menjaga agar isi lambung tidak naik ke kerongkongan. Ketika otot-otot ini melemah, asam lambung bisa melonjak dan menyebabkan perut terasa sakit yang disebut sebagai gastritis

Tidak hanya itu, merokok juga memberikan efek yang memperlambat waktu untuk bisa pengosongan lambung dan akhirnya akan mengurangi produksi air liur sebagai upaya untuk penetral asam lambung alami. Oleh karena itu, jika anda didiagnosa memiliki penyakit gastritis maka akan jauh lebih baik jika mengurangi atau bahkan menghindari penggunaan rokok

5. Kebiasaan Langsung Berbaring Setelah Makan

Berbaring atau kebiasaan rebahan setelah makan, juga dapat meningkatkan risiko penyakit maag. Berbaring setelah makan dapat menyebabkan makanan dan asam lambung naik ke bagian kerongkongan. Biasanya ada rasa sakit perut, mual atau nyeri di dada dan perut. Jika ingin berbaring maka perlu pastikan anda telah beristirahat setelah makan selama 2-3 jam

5 penyebab tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit gastritis. Pastikan bahwa anda menghindari hal tersebut untuk bisa tetap hidup dengan nyaman. Selain itu, terangkan juga pola hidup serta pola makan yang sehat agar bisa terhindar dari gangguan lambung. Penyakit ini akan memberikan dampak yang besar bagi kesehatan kedepannya