Pertumbuhan dari adanya penyakit hepatitis di Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas masyarakat, kesehatan, angka harapan hidup bahkan sosial ekonomi. Oleh karena itu, perkembangan dan pertumbuhan dari hepatitis tidak boleh dibiarkan. Anda perlu mengetahui berbagai hal terkait dengan hepatitis dan gejalanya.

Penyebab dari Munculnya Hepatitis
1. Hepatitis Tipe A
Penyebab utama kemunculan penyakit ini yaitu karena adanya infeksi virus yang terjadi pada hati dan kemudian menyebabkan peradangan. Kasus terbanyak di Indonesia yaitu terkait dengan infeksi virus hepatitis A, B dan C (VHA, HBV, HCV). Ketiga virus tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga cara penularannya juga berbeda.
Infeksi virus hepatitis A menyebabkan masalah kesehatan yang paling ringan jika dibandingkan dengan hepatitis lainnya. Umumnya hepatitis A tidak menimbulkan gejala. Gejala infeksi VHA termasuk sakit kepala, mual, muntah, dan penyakit kuning. Penularan VHA bisa terjadi dikarenakan mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi
Selain itu, hepatitis jenis ini juga bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang sudah mengidap hepatitis A. Penularan akan cepat terjadi melalui hubungan seksual. Jenis penyakit satu ini bisa dicegah dengan cara mengikuti program vaksinasi. Selain itu juga perlu diimbangi dengan pola hidup yang sehat dan juga bersih agar terhindar dari penyakit hepatitis
2. Hepatitis Type B
Gejala umum hepatitis B akut termasuk nyeri di perut kanan bawah (perut bagian atas), penyakit kuning, dan urin berwarna gelap seperti teh. 95% infeksi HBV terjadi secara vertikal yaitu selama persalinan. Penularan 5r terjadi secara horizontal melalui penggunaan jarum yang bergantian, transfusi darah, dan pisau cukur, serta transplantasi organ.
Tidak jauh berbeda dengan type A, hepatitis yang satu ini juga bisa dicegah dengan cara melakukan vaksinasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap penyakit hepatitis yang bisa ditularkan lewat berbagai cara. Setiap penyakit hepatitis memerlukan tingkat penanganan yang bervariasi dan perlu dilakukan pemeriksaan oleh tenaga ahli
3. Hepatitis Tipe C
Orang dengan penyakit hati kronis, seperti sirosis dan kanker hati, lebih mungkin terkena hepatitis C. Umumnya, infeksi HCV berkembang ke tahap kronis yang memerlukan pengobatan khusus. Sejauh ini, belum ditemukan vaksin yang dapat meminimalkan penyebaran HCV. Apalagi virus ini memiliki jenis gen atau genotipe yang berbeda.
Seperti HBV, infeksi HCV bisa ditularkan dengan cara melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan transplantasi organ, tetapi pada tingkat yang lebih rendah melalui persalinan dan hubungan seksual. Oleh karena itu, ketika menerima transfusi darah, anda perlu memastikan terlebih dahulu bahwa daerah tersebut sudah melalui uji laboratorium
4. Hepatitis Tipe D dan E
Dua virus hepatitis lainnya yaitu VHE (virus hepatitis E) dan VHD (virus hepatitis D). Jenis penyakit ini tidak lazim di Indonesia, tetapi prevalensinya harus dipantau. VHD juga dikenal sebagai virus delta yang diartikan sebagai salah satu jenis virus hepatitis yang terbilang paling langka, tetapi yang paling berbahaya dari semua virus penyakit hepatitis lainnya.
VHD hanya ditemukan pada pasien hepatitis B karena membutuhkan HBV (virus hepatitis B) untuk berkembang biak. VHE memiliki karakteristik yang kurang lebih sama dengan VHA (virus hepatitis A). VHA merupakan jenis virus yang bersifat fecal-oral, atau masuk melalui mulut. Pastikan anda mengetahui hal ini untuk mendeteksi adanya hepatitis lebih dini