Dalam dunia kesehatan mental, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah OCD. OCD merupakan singkatan dari gangguan Obsesif Kompulsif yang terjadi pada seseorang. Banyak faktor yang menjadi penyebab kemunculan dari gangguan ini. Oleh karena itu, yuk pelajari lebih jauh terkait dengan berbagai hal yang berkaitan dengan penyakit OCD.

Mengenal Istilah Gangguan OCD
Gangguan obsesif-kompulsif atau disingkat OCD diartikan sebagai salah satu jenis masalah kesehatan mental dimana penderitanya memiliki pikiran dan impuls (obsesi) yang berulang dan tidak terkendali yang mengarah pada perilaku obsesif (kompulsif). Contohnya seperti mencuci tangan berulang kali setelah kontak langsung dengan benda-benda yang seseorang tidak dianggap bersih.
Pikiran dan tindakan ini tidak dapat dikendalikan oleh orang yang terkena. Korban mungkin tidak memiliki ide atau keinginan untuk melakukannya, tetapi para penderita tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya dan pola tersebut terjadi begitu saja. Selanjutnya, anda perlu mengetahui apa saja yang menjadi gejala dari gangguan obsesif kompulsif
Gejala Penyakit Obsesif Kompulsif
Gangguan Mental Orang dengan penyakit OCD menunjukkan gejala obsesi, kompulsi, atau keduanya. Gejala-gejala ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan pasien. Misalnya, sekolah, pekerjaan, hubungan. Obsesi adalah pikiran, dorongan, atau gambaran mental yang berulang yang dapat memicu rasa takut. Kompulsi, di sisi lain, adalah perilaku berulang.
Orang dengan OCD memiliki dorongan untuk mengambil tindakan dalam menanggapi obsesi. Suatu keharusan yang umum adalah sering dan berlebihan mencuci tangan. Anda juga dapat memesan atau mengatur sesuatu dengan cara yang khusus dan tepat. Selain itu, orang yang terkena juga dapat memeriksa beberapa hal yang sama sampai berulang kali.
Misalnya, tetap pastikan pintu terkunci atau oven dimatikan. Gejala OCD bisa datang dan pergi, berkurang atau memburuk seiring waktu. Menghindari kondisi yang dapat memicu pikiran obsesif dapat mencegah terjadinya gejala. Namun, beberapa orang memilih untuk mengkonsumsi minuman beralkohol atau obat penenang untuk meringankan gejalanya.
Kebanyakan orang dewasa dengan OCD menyadari bahwa perilaku yang dimunculkan tersebut tidak rasional. Namun, banyak orang dewasa dan anak-anak tidak menyadari hal ini. Gejala gangguan obsesif-kompulsif pada anak biasanya mudah dikenali oleh orang tua dan guru. Jika mengalami gejala tersebut maka segera periksakan diri ke psikolog atau psikiater
Tahap Pengobatan OCD
Pasien dapat menerima beberapa perawatan untuk mengurangi gejala yang dapat mengganggu aktivitas. Perawatan untuk OCD terdiri dari pengobatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Kebanyakan orang OCD membaik setelah perawatan, tetapi beberapa terus memiliki gejala. Orang dengan OCD mungkin juga memiliki masalah kesehatan mental lain
Obat yang termasuk dalam kelas antidepresan “trisiklik” yang lebih lama dan beberapa SSRI yang lebih baru. Jika gejala tidak membaik setelah menggunakan obat jenis ini, dokter meresepkan antipsikotik. Selain penggunaan narkoba, psikoterapi juga dianggap sangat efektif dalam mengobati gangguan obsesif-kompulsif pada orang dewasa dan anak-anak.
Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi lain (seperti pelatihan pembalikan kebiasaan) sama efektifnya dengan pengobatan untuk beberapa OCD pasien. Selain itu, bentuk CBT yang disebut Exposure and Response Prevention (EX/RP) terbukti efektif dalam mengurangi frekuensi perilaku obsesif-kompulsif pada penyakit OCD yang terjadi pada seseorang.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan kemungkinan kondisi lain ini saat memilih opsi perawatan. SSRI dan SSRI adalah dua kelas obat yang banyak digunakan untuk meredakan gejala yang ditimbulkan OCD. Selain itu, obat lain yang telah terbukti efektif dalam mengobati OCD pada orang dewasa dan anak-anak adalah antidepresan trisiklik.